Tak Menabur Angin, tapi Menuai Badai

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BADAI ekonomi seperti tidak pernah reda sepanjang 2008. Selama paruh pertama 2008, harga minyak mentah dunia membubung, juga harga pangan dunia. Ketika harga minyak turun memasuki paruh kedua, dunia giliran didera krisis finansial.

Toh, ekonomi Indonesia diperkirakan masih tumbuh di atas enam persen. Pendapatan per kapita menembus US$ 2.000--bisa mencapai US$ 2.300-2.400 jika rupiah tidak melemah gara-gara krisis dunia.

Pendapatan per Kapita
(US$/orang/tahun)

2005	1.256
2006	1.662
2007	1.947
2008*	2.250
*Perkiraan Badan Pusat Statistik

Indonesia, Kata Mereka

KURANG SEKSI
Indeks Daya Saing Indonesia masih rendah dan bahkan memburuk dibanding tahun lalu.

	Skor	Peringkat	Jumlah Negara
2005	3,53	69	122
2006	4,26	54	122
2007	4,24	54	131
2008	4,25	55	134
SUMBER: WORLD ECONOMIC FORUM, OKTOBER 2008

Tapi Makin Bersih
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2008 membaik, menempati posisi 126 dari 180 negara. Pada 2007, Indonesia menempati posisi 143.

Indeks Persepsi Korupsi
2005	2,2
2006	2,4
2007	2,3
2008	2,6
SUMBER: TRANSPARENCY INTERNATIONAL

Inflasi Tahunan		*Perkiraan Badan Pusat Statistik
2005	2006	2007	2008*
18,38%	6,6%	6,59%	11,4%
Inflasi Tahunan		*Perkiraan Badan Pusat Statistik
2005	2006	2007	2008*
5,7%	5,5%	6,3%	6,2%

Pergerakan Rupiah

2 JANUARI
Rp 9.395/dolar Amerika

9 FEBRUARI
Rp 9.060/dolar Amerika

SEPTEMBER
Bursa global rontok akibat kebangkrutan lembaga keuangan Amerika, Lehman Brothers.

PERTENGAHAN OKTOBER
Harga komoditas dan bursa saham jatuh. Investor berspekulasi di pasar uang.

29 OKTOBER
Rp 10.900/dolar Amerika
Bank sentral Amerika memangkas suku bunga menjadi 1 persen.

1 DESEMBER
Rp 12.196/dolar Amerika
Pasar panik akibat kekhawatiran rupiah bakal melemah seperti 1997.

10 DESEMBER
Rp 10.900/dolar Amerika
Presiden Amerika terpilih, Barack Obama, berjanji membantu pembiayaan infrastruktur di negara bagian guna menciptakan pekerjaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini