Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Taman Ismail Marzuki dibuka secara bertahap mulai 3 Juni 2022.
Sejumlah kegiatan digelar untuk memperingati HUT Jakarta.
Pembangunan TIM ditargetkan rampung pada akhir Juni ini.
JAKARTA – Aktivitas pembangunan masih berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, kemarin, 31 Mei. Di sekitar gedung Teater Jakarta, sejumlah pekerja terlihat menyiapkan adukan semen untuk memasang paving block. Mereka tidak berhenti meski gerimis membasahi kepala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, ada beberapa pekerja yang memilih menghindari tetesan hujan dengan berteduh di sisi gedung Planetarium. Gedung yang tercatat sebagai bangunan cagar budaya ini tidak banyak disentuh dalam revitalisasi di kawasan TIM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat kesenian dan kebudayaan di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, itu rencananya dibuka secara bertahap mulai 3 Juni 2022. "Pembukaan TIM ini sekaligus menyambut HUT ke-495 Kota Jakarta,” kata VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Nadia Diposanjoyo.
Revitalisasi TIM yang memakan anggaran Rp 1,8 triliun dimulai sejak 2019. Saat ini proses pengerjaan sudah mencapai 87 persen. Menurut Nadia, masih ada beberapa bagian kecil yang perlu diselesaikan. Namun Jakpro menargetkan seluruh pekerjaan itu akan tuntas pada akhir Juni ini.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta, 31 Mei 2022. TEMPO/Subekti
Menurut Nadia, dalam peringatan HUT Jakarta, TIM menggelar serangkaian kegiatan pada 3-30 Juni 2022. “Ini kegiatan tahap pertama yang mengusung tema ‘Kolaborasi, Akselerasi, dan Elevasi’,” katanya. Adapun kegiatan itu berupa pameran arsitektur TIM, lukisan, patung, kain, dan karya seni campuran. “Nanti akan diselingi dengan workshop, diskusi seni, serta pemutaran film.”
Rangkaian kegiatan itu, kata Nadia, digelar di Gedung Panjang lantai 1, 2, 3, area Plaza TIM, dan atap gedung parkir. Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi TIM dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan sejumlah sanggar seni.
Manager of Project Control & Communication TIM, Adriani Henrika Lestari, mengatakan pameran itu terbuka setiap hari untuk umum, dari pukul 09.00 hingga 21.00. Pihaknya akan menyebarkan informasi ini melalui media sosial. Namun ia tidak bersedia menyebutkan seniman dan sanggar seni yang terlibat dalam pameran. “Untuk pembukaan, akan ada suguhan seni sastra dan seni pertunjukan,” kata dia. Sedangkan dalam grand launching TIM, kegiatan akan difokuskan pada sains di Planetarium. “Kami ingin menerapkan fungsi seni, budaya, dan edukasi.”
Wacana pembukaan kembali TIM menarik perhatian Eny Pratiwi, 24 tahun, warga Jakarta Timur. Maklum, sudah lama Eny tidak mengunjungi TIM. Ketertarikannya pun semakin bertambah begitu mengetahui agenda pameran seni rupa setelah membaca berita. “Aku tertarik dengan seni rupa, terutama seni arsitektur,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta itu.
Sekitar 20 seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM) pekan lalu mendatangi Taman Ismail Marzuki. Mereka ingin memastikan proyek revitalisasi ini bukan untuk mengkomersialkan TIM.
Koordinator FSPTIM, Tatan Daniel, mengatakan komunitas seniman pernah menentang revitalisasi Taman Ismail Marzuki karena menduga proyek ini bertujuan komersial. Belakangan, penolakan itu mengendur setelah Jakpro dan pemerintah sepakat untuk memenuhi keinginan komunitas seniman. "Misalnya, disepakati tidak akan ada hotel, melainkan wisma,” kata dia.
RIRI RAHAYUNINGSIH | ARRIJAL RACHMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo