Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak suka pilih-pilih makanan sehingga berisiko kekurangan vitamin dan mineral penting. Makanan yang diberikan kepada anak-anak biasanya tanpa variasi. Selain itu, anak-anak saat ini sering mengonsumsi minuman manis dan makanan olahan yang menyebabkan kekurangan nutrisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, sangat penting memahami berbagai tanda kekurangan vitamin pada anak dan mengimbanginya dengan pola makan yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Richa Panchal, dokter anak dan ahli neonatologi di India mengungkap tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak-anak
1. Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A menyebabkan mata kering, rabun senja, bintik-bintik keriput atau kecoklatan pada bagian putih mata, dan infeksi perut atau dada yang sering terjadi pada anak-anak.
2. Kekurangan vitamin B kompleks
Kekurangan vitamin B kompleks menyebabkan nafsu makan yang buruk, kelemahan, dan lekas marah, keterlambatan pencapaian tonggak normal seperti berdiri dan berbicara (keterlambatan perkembangan), luka pada bibir dan lidah, keluhan terkait saraf, dan perubahan suasana hati.
3. Kekurangan vitamin C
Anak-anak yang kekurangan vitamin C akan menunjukkan gejala seperti pembengkakan gusi, pendarahan dari gusi saat menyikat gigi, mudah memar dengan cedera sepele yang seharusnya tidak menyebabkan memar, nyeri pada tungkai atau persendian, penyembuhan luka yang lambat, dan rambut kering.
4. Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin sinar matahari dapat menyebabkan melemahnya tulang (penyakit yang disebut “rakhitis” pada anak kecil). Akibatnya, tulang kaki bisa bengkok. Selain itu, kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan keterlambatan berjalan dan tumbuh gigi, peningkatan risiko patah tulang, dan kalsium darah rendah.
5. Kekurangan kalsium
Kekurangan kalsium biasanya karena kekurangan vitamin D, jadi keluhannya sama dengan kekurangan vitamin D. Selain itu, kram otot, dan kejang sesekali (pada bayi muda) juga dapat terjadi.
6. Kekurangan zat besi
Kelelahan, kurang konsentrasi, lekas marah, kurang nafsu makan, dan tampak pucat merupakan ciri-ciri kekurangan zat besi.
7. Kekurangan Natrium dan Kalium
Kekurangan natrium dan kalium menyebabkan kram otot dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan.
Menurut laporan kesehatan, anak-anak kebanyakan kekurangan vitamin D, kalsium, vitamin B12, kalium, dan zat besi. Kekurangan zat besi sangat umum di kalangan remaja putri.
Panchal mengatakan untuk anak-anak penting untuk memperhatikan pola makan. Sayuran berdaun hijau (bayam dan kale), sebagian besar buah dan sayuran berwarna hijau dan kuning (misalnya pepaya, mangga, labu, dan wortel); Makanan yang diperkaya: minyak samin, margarin, susu adalah sumber vitamin A yang baik, kata Panchal. Semakin gelap daun hijau, semakin tinggi kandungannya, tambahnya.
Untuk vitamin D dia menyarankan hati, kuning telur, mentega, keju, ikan, dan minyak hati ikan. Dia juga merekomendasikan paparan sinar matahari untuk sintesis vitamin D dalam tubuh.
Sayuran berdaun hijau, susu, telur, daging, hati, dan ikan merupakan sumber B kompleks yang baik. Selain itu, biji-bijian utuh, sereal, dan kacang-kacangan juga mengandung kompleks dalam jumlah kecil. Buah-buahan segar, sayuran berdaun hijau, biji kecambah, amla, dan jambu biji merupakan sumber vitamin C yang kaya, kata Panchal.
TIMES OF INDIA