Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanggul Kali Ledug Alamanda di Kecamatan Periuk Kota Tangerang jebol. Akibatnya, air kali meluber dan banjir merendam pemukiman penduduk di sekitar tanggul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Camat Periuk Nanang Kosim mengatakan tanggul jebol lima meter itu imbas hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Tangerang pada Selasa malam 10 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banjir terjadi di lima RW di Kecamatan Periuk dengan ketinggian genangan air mulai dua puluh sentimeter hingga satu meter. Tapi saat ini kondisi banjir sudah tertangani,"kata Nanang Rabu 11 Mei 2022.
Nanang mengatakan wilayah Kecamatan Periuk yang kebanjiran meliputi Kelurahan Sangiang Jaya di RW 8, RW 9 dan RW 10 dan Kelurahan Gebang Raya di RW 22 dan RW 25.
"Warga terdampak di lima rukun warga itu sekitar lima ratus rumah," kata Nanang.
Nanang menyebutkan menilik arus dan luapan cukup parah terjadi di Fly Over Taman Cibodas dan tanggul Kali Ledug Alamanda yang jebol sekitar lima meter.
Namun, saat ini sudah tertangani dengan penambalan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).
Saat ini jajaran kecamatan tengah mendirikan posko banjir, yang akan menangani bantuan makan, kesehatan hingga sarana prasarana proses pembersihan.
Tim kecamatan kata Nanang dibantu BPBD dan Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga menurunkan kendaraan besar untuk membantu mobilitas warga. Seperti Jalur Total Persada, Alamanda hingga arah Tangerang.
Di Kecamatan Karawaci terdapat juga 502 warga terdampak kebanjiran. Camat Karawaci, Wawan Fauzi mengatakan atas kondisi banjir kali ini, jajaran Pemerintah Kota Tangerang berusaha bersiaga dan menyiapkan penanganan sedini mungkin.
"Posko banjir, posko kesehatan, dapur umum hingga pengungsian di seluruh wilayah yang diterjang banjir telah disiapkan,"kata Wawan.
Sementara itu Lurah Cimone Ade Fitri Akbar mengatakan pendirian dapur umum sementara ini melibatkan petugas kelurahan, warga dan terutama ibu-ibu sekitar kelurahan.
“Bahan makanan yang diolah saat ini datang dari bantuan kecamatan hingga donatur warga sekitar,"kata Ade.
Ade mengatakan setiap ada bahan makanan langsung dimasak dan didistribusikan 100 dari 1000 bungkus nasi.
Tercatat saat ini sekitar 505 jiwa dari 202 Kepala Keluarga di Kelurahan Cimone terdampak banjir. Mereka mendiami empat RT di RW 7, diantaranya RT 4, RT 5, RT 6 dan RT 7 dengan banjir tertinggi di 50 sentimeter. Tapi saat ini berangsur surut antara 20-10 sentimeter.
AYU CIPTA