Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tangki sepeda motor berjenis sport seringkali mengalami kebocoran. Kebocoran tersebut disinyalir berasal dari karat yang diakibatkan oleh masuknya air ke dalam tangki. Kepala salah satu bengkel Yamaha di kawasan Tangerang Selatan, Markum, memberi sedikit tips mudah untuk mengantisipasi masuknya air ke tangki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dirinya, cara yang paling mudah adalah dengan cara memberi pelumas atau minyak pada karet penutup tangki. “Kalau dipakein pelumas atau minyak, karetnya bisa presisi, makin mekar, sehingga jadi semakin rapat,” jelas Markum saat ditemui Tempo pada Rabu, 21 Februari 2018. Hal tersebut menurutnya bisa meminimalisir masuknya air lewat penutup tangki.
Baca: Jangan Sepelekan, Ini Peran Penting Aki pada Sepeda Motor Injeksi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tangki sudah terlanjur kemasukan air, ia menjelaskan ada beberapa cara untuk mengeluarkan air tersebut. Menurutnya, cara tersebut tergantung oleh jenis motor, injeksi atau karburator.
“Harus dibuka tangkinya terus dikuras, cara menguras tergantung modelnya. Satu, kalau tipe injeksi harus dibuka fuel pump-nya, nah setelah bisa dikeringin,” ujar Markum.
Menurutnya, jika motor tersebut bertipe karburator, cara mengurasnya bisa melalui keran tutup bensin ataupun dari tutup tangki. “Sebenernya tergantung dari yang ngerjain aja sih cara bersihkannya gimana,” jelas Markum.
Ia juga menambahkan setelah terkuras tangki diberikan pelumas atau tetesan oli. Fungsinya, sebagai pelapis juga sekaligus pembersih.
Ia menjelaskan titik kebocoran paling banyak adalah di bagian sambungan bawah. Alasannya, berat massa air lebih besar ketimbang bensin, sehingga air pasti berada di bagian bawah dan menimbulkan karat di bagian tersebut.
Baca: Penyebab Kanvas Rem Cakram Belakang Sepeda Motor Matic Boros
Markum juga mengatakan, karat atau kebocoran pada tangki sepeda motor sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara dilas. Namun, ia berpendapat cara tersebut tidak 100 persen efektif. Cara tersebut hanya memperbaiki kebocoran untuk sementara waktu, yang lama kelamaan akan kembali.
“Cara paling efektif sebenarnya dengan cara diganti (tangkinya). Tapi biayanya cukup mahal, sekitar Rp 600 ribu. Tapi balik lagi, itu kan sesuai dengan kemampuan pelanggan. Kalau dari kita sih menyarankan sebaiknya diganti,” ujar Markum.