Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta akan menggelar operasi pasar untuk menekan harga cabai rawit di sejumlah pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah berkoordinasi dengan dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan untuk menekan harga cabai yang masih tinggi. Kami minta agar dilakukan perpanjangan operasi pasar cabai murah," kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Jumat 29 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harga cabai rawit merah hingga Jumat masih tinggi, berkisar antara Rp 80 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. Bahkan data dari Info Pangan Jakarta mencatat harga cabai rawit masih Rp100 ribu per kilogram di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan pada Kamis.
Hari Jumat, harga cabai rawit merah di Pasar Tebet Barat masih Rp 100 ribu, sedangkan di Pasar Metro Atom justru turun dari Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu.
Kenaikan harga cabai ini disebabkan faktor cuaca dan iklim di daerah penghasil cabai. Harga cabai di tingkat grosir juga tinggi sekitar Rp68 ribu per kg.
Cabai di pasar tradisional dipasok dari tiga pasar induk, yakni Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang.
"Beberapa hari ini hujan terus di daerah sentra produksi, petani tidak memetik sehingga pasokan ke Jakarta berkurang," kata Elly.
Disparitas harga antar satu pasar dengan pasar lainnya terjadi karena pasokan dan dampak psikologis.
Plt Kepala Dinas KPKP mengatakan pasar di Jakarta memiliki keunikan. Apabila pasar terletak di daerah elit, harga jual semakin meningkat. Semakin dekat pasar dengan pasar induk, harga jual lebih murah, karena rantai pasok dan biaya transportasi rendah.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Meroket, Dinas Ketahanan Pangan DKI Mau Pakai Mesin Penyimpan
Dinas KPKP DKI Jakarta akan membahas kemungkinan pelaksanaan operasi pasar bila harga cabai masih tinggi. "Target sasaran kita operasi pasar di pasar-pasar yang notabene harganya tinggi tadi. Kalau harga masih Rp60 ribu kita tidak operasi pasar," kata Elly.