Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terjebak mobil polisi

Tiga pencuri berhasil menjarah sejumlah sepatu di cibeureum, cianjur. mereka mencegat mobil yang ternyata pengemudinya kapolsek pacet yang sedang menyamar. 2 orang melarikan diri, satu tertangkap. (ina)

24 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALI kisah konyol para maling. Tiga orang pencuri, tengah malam awal November silam, beraksi di Kampung Cibeureum, Cianjur, Ja-Bar. Mereka: Evi alias Asep, Misbah, dan Sading. Dari rumah seorang penduduk, mereka menggasak beberapa pasang sepatu dan sandal yang masih bagus. Beberapa lembar kain batik, cincin emas, sebuah arloji, dan uang tunai Rp 5.000. Usai menjarah barang itu, mereka segera berlalu menuju ke arah terminal Cianjur. Dinihari itu, seperti biasa, kendaraan umum sudah langka. Maka, ketiganya mencegat kendaraan apa saja, sambil nongkrong di tepi jalan depan rumah makan ayam goreng di kawasan Cugenang, masih di Cianjur. Sebuah Colt T-120 warna hijau lewat. Serta-merta, ketiga maling itu menyetop minta numpang sampai ke terminal. Pengemudi Colt, seorang lelaki berambut gondrong, berbaju olah raga, bercelana jeans hitam, ditemani dua orang lelaki lain. Di tengah jalan, ketiga penumpang baru itu ditanya, sampai berkali-kali, buntelan apa yang dibawanya. Ketiga penumpang itu hanya menjawab, tentu berganti-ganti bicara, "Ah, bukan apa-apa, bukan apa-apa." Rupanya, kawanan maling ini curiga. Buktinya, Colt baru berjalan sekitar dua kilometer, ketiga penumpang itu minta diturunkan. Tapi si sopir gondrong malah tancap gas. Seorang di antara penumpang maling itu, Misbah, tiba-tiba meloncat lewat jendela. Melihat ini, si gondrong malah tancap gas lebih gencar. Tiba di depan Polsek Cugenang, penumpang kedua, Sading, meloncat pula dan menghilang di kegelapan dinihari itu. Gondrong segera menginjak rem. Dan, penumpang ketiga, Evi alias Asep, diborgol. Lho, kok sopir itu berani? "Jangan bergerak, kami polisi," hardik si gondrong. Lha, pantas. Memang polisi, si gondrong ini adalah Kapten Nunung M. Nuh, 49, Kapolsek Pacet, Cianjur. Gondrong sungguhan? Bukan. Nunung memang suka menyamar, lengkap dengan wig segala. "Pokoknya, kalau saya menyamar, persis seperti berandalan," katanya. Malam itu, bersama dua anak buahnya, ia lagi patroli. Dari handytalky ia mendengar laporan ada pencurian di Kampung Cibeureum, oleh tiga orang lelaki. Sepanjang jalan, cerita Nunung, ia mengawasi setiap mobil. Tapi sampai tengah malam, ia tak menemukan jejak buronnya. Berdasarkan pengalaman, para penjahat biasanya lari ke Cianjur kota. Maka, Colt pun meluncur menembus kabut tebal Cipanas menuju Cianjur. Apalagi, pak polisi ini juga suka mengantar orang-orang yang kemalaman. "Itu 'kan salah satu cara untuk melihat dari dekat apakah orang-orang yang keluyuran malam malam, atau kemalaman di jalan, itu orang baik atau jahat," tambahnya. Misbah dan Sading masih buron, sayang sekali, padahal sudah hampir terjaring. Tapi Nunung tidak khawatir karena, selain keduanya bukan penjahat kambuhan, mereka ternyata berasal dari Pacet, wilayah kekuasaan Nunung."Sekali waktu mereka pasti pulang," katanya. Lagi pula, 'kan si Evi yang kambuhan itu sudah tertangkap. Ia pasti akan menunjukkan tempat persembunyian kedua kawannya itu. Ketiga pencuri itu pasti tidak mengira Colt itu milik Kapolsek Pacet. "Tapi saya mulai curiga ketika salah seorang polisi itu agak gencar menanyakan isi buntelan yang kami bawa," tutur Evi, yang baru 7 bulan keluar dari LP karena merampok. "Apalagi si Misbah itu menemukan pet polisi di jok belakang," tambahnya. Pantas saja, Misbah ini nekat meloncat lewat jendela mobil. "Ini pengalaman paling lucu selama saya berdinas 28 tahun di kepolisian. Ada buron masuk perangkap, di mobil polisi lagi," kata Nunung terbahak-bahak. Mimpi apa sebelumnya, Pak? "Ah, saya tidak mimpi apa-apa. Hanya lantaran saya biasa terjun langsung ke jalan dan menyamar setiap malam." Ini baru hoki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus