Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Merogoh kocek lebih banyak

Pemerintah akhirnya menaikkan tarif angkutan penumpang. bis antarkota naik 20%. ka dan angkutan udara rata-rata 15%. untuk angkutan laut 5%-25%. bis kota di jakarta naik dari rp 150 menjadi rp 200. (eb)

24 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERINTAH akhirnya menaikkan tarif angkutan penumpang. Bis antarkota naik 20%. Kereta api dan angkutan udara rata-rata 15%. Untuk tarif angkutan laut berlaku kenaikan berjenjang: kelas I naik 25%, kelas II 15%, kelas III 10%, dan kelas IV 5%. Bis kota di Jakarta, naik dari Rp 150 menjadi Rp 200, sementara tarif taksi naik rata-rata 20%. Kenaikan itu diumumkan Menteri Perhubungan Roesmin Nurjadin, Senin petang pekan ini. Kenaikan itu, menurut Menteri, terutama karena meningkatnya harga kendaraan umum per unit dan suku cadang setelah devaluasi 12 September. "Sebagian besar suku cadang bis, taksi, kereta api, dan pesawat terbang masih diimpor," ujar Menteri Roesmin. Pengusaha angkutan penumpang boleh lega mendapat keputusan ini. Soalnya, sudah lama pemerintah tidak menaikkan tarif angkutan. Padahal, akibat devaluasi, contohnva, harga sedan untuk taksi naik 20%-40%. "Datsun Stanza, yang bebas bea masuk, misalnya, sebelumnya cuma Rp 9 juta. Setelah devaluasi melonjak menjadi Rp 17 juta," kata Isak Rumaidi, Ketua Unit Taksi Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI. Belum lagi kenaikan harga suku cadang. Bayangkanlah, sebelum devaluasi, harga chasis bis cuma Rp 20 juta. "Sekarang harganya sekitar Rp 31,5 juta," kata Citrowiryo, pemilik bis PO Kalisari, dengan trayek penumpang Surabaya--Malang dan Surabaya-Bondowoso. Maka, para pengusaha angkutan umum di Surabaya, katanya, Senin pagi - beberapa jam sebelum Menteri mengumumkan kenaikan tarif angkutan itu - telah mengimbau Pemda agar mengizinkan kenaikan tarif 30%. "Kenaikan tarif 20% masih terlalu rendah," kata Citrowiryo yang memiliki 20 bis. Kenaikan tarif kali ini secara relatif memang masih di bawah perubahan kurs sebelum September. Padahal, berbagai biaya, seperti eksploatasi dan penyusutan, tiap tahun meningkat. Sehingga, dikhawatirkan, "Kenaikan tarif sekarang ini tak akan dapat mengikuti trend kenaikan biaya. Itulah masalah utama yang kami hadapi," kata Dirut PT Pelni Sudharno Mustafa. Karena itu, Pelni juga menginginkan kenaikan yang lebih dari yang ditentukan pemerintah, yang rata-rata cuma 13,75%. Dewasa ini Pelni memiliki 6 kapal penumpang aktif. Empat kapal berumur dua tahun, dan sisanya berumur setahun. Tapi tak semua kapal ini menguntungkan. Kapal Kerina, misalnya, sejak turun laut dua tahun lampau, hingga kini masih merugi. "Untuk menutupi biaya eksploatasi saja, kapal Kerinci tak mampu. Apalagi kalau juga dihitung pengembalian modalnya," ujar Sudharno. Bahkan, bila biaya penyusutan turut dihitung, masih ada satu kapal lagi yang menjadi pos rugi. Begitulah, bagi Pelni, kenaikan tarif penumpang yang diumumkan Menteri Roesmin itu hanyalah memperkecil kerugian saja. Bahkan kapal Kambuna dan Rinjani, yang kini sudah mendatangkan untung, karena kenaikan tarif tak sepadan dengan kenaikan biaya operasi, dikhawatirkan bisa-bisa malah merugi. Mulai berlakunya tarif baru angkutan penumpang itu juga tak sama. Untuk bis kota dan taksi mulai berlaku sejak 1 Februari. Sedangkan buat bis antarkota, kereta api, dan angkutan penyeberangan berlaku seminggu kemudian. Untuk tarif angkutan udara, yang naik 15%, pemerintah menetapkan mulai berlaku 25 Januari. Tiket pesawat Jakarta- Surabaya yang semula Rp 74.700 menjadi Rp 85.900. Jakarta-Medan dari Rp 139.200 naik menjadi Rp 160.100. Sedangkan Jakarta-Denpasar dari Rp 90.600 menjadi Rp 104.200. Dalam hal angkutan udara ini, untuk semua jalur penerbangan, pemerintah memberi rabat khusus. Bagi keluarga, minimal 5 orang, diberi potongan 10%. Buat yang melakukan perjalanan berulang kali (multileg), diberi potongan 3,5%-5,3%. Potongan ini diberikan juga untuk menunjang pengembangan pariwisata. Rombongan wisatawan domestik minimal 10 orang diberi rabat 15% bagi semua lintas - kecuali yang shuttle. Kenaikan tarif itu, menurut Dirut Garuda R.A.J. Lumenta, membuat beban Garuda lebih ringan. "Dengan optimalisasi dan efisiensi, saya optimistis Garuda bisa terbang lebih tinggi," katanya lewat telepon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus