Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Suasana duka menyelimuti para rekan kerja mendiang pilot berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Coning di ruang jenazah Human Remains Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten pada Rabu malam, 7 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada bilik berukuran sekitar 3 X 3 meter itu diletakkan peti berukir warna coklat berisikan jasad Glen. Karangan bunga berada di dua sisi mengapit peti mati. Adapun foto berpigura mendiang Glen semasa hidup mengenakan kemeja putih diletakkan tepat di depan peti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada malam itu digelar kebaktian requiem untuk pilot helikopter tersebut yang dihadiri belasan kawan sekerja dari PT. Intan Angkasa Air Service. Para karyawan yang tengah berkabung itu rata-rata datang dengan mengenakan pakaian hitam. Sebagian lainnya masih mengenakan seragam perusahaan warna krem.
Manajer Safety PT.Intan Angkasa Air Service Andre Askhari, yang ditemui usai kebaktian menyatakan duka cita dan perkabungan atas kematian Glen. Menurut Andre, Glen merupakan sosok pilot yang humble. "Menilik usianya yang sudah 50 tahun, pasti memiliki banyak pengalaman sebagai pilot," kata Andre.
Andre mengatakan Glen sudah bergabung sekitar 4 tahun terakhir dan bertugas menjadi pilot helikopter carter melayani masyarakat Papua.
Andre mengatakan, PT.Intan Angkasa Air Service untuk sementara menghentikan operasinya di Papua imbas peristiwa pembunuhan itu. "Kami stop operasional. Kami terpukul. Tidak mungkin masih berkabung mencari nafkah, bayangkan kalau itu menimpa (- keluarga) Anda," kata Andre.
Tempo mendapat informasi dari staf PT. Intan Angkasa Air Service, perusahaan itu memiliki 9 armada pesawat carter yang beroperasi di Papua. Adapun base kantor mereka berada di Cikarang, Bekasi Jawa Barat.
Sebelumnya, pada hari sama pukul 11.00 WIT jenazah Pilot Glen Malcolm Conning diterbangkan dari Timika setelah divisum di RS Mimika. Korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu dipulangkan ke Selandia Baru. Proses pemulangan jenazah menjadi prioritas dengan penghormatan terakhir yang layak.
Dalam keterangan resminya, Ka Ops Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyatakan, Satgas Ops Damai Cartenz-2024 mendukung proses pemulangan jenazah Pilot Gleen Malcom Conning melalui Bandar Udara Mozes Kilangin Timika Menuju Bandara Sentani Jayapura. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pihak kedubes.
Jenazah sampai di Human Remains Cargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu petang dan diteruskan ke negaranya Selandia Baru pada penerbangan Kamis 8 Agustus 2024.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024 Kombes Pol. Bayu Suseno menyampaikan duka cita atas kepergian pilot asal Selandia Baru itu. "Semoga keluarga dan kerabat yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," ujar Bayu.
Satgas Ops Damai Cartenz 2024 juga menegaskan komitmennya untuk mengadili para pelaku pembunuhan keji ini. "Kami dari Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan komitmen kami untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarga Pilot Glen Malcolm Conning," ucapnya.
Tindakan keji yang dilakukan oleh KKB harus ditindaklanjuti dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Satgas mengatakan, KKB OPM melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, Mr. Glen Malcolm Conning pada 5 Agustus 2024. Selain itu, KKB juga membakar helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK tersebut.
Helikopter carter itu membawa 6 penumpang penduduk Distrik Alama, yang terdiri dari 4 orang dewasa (nakes), 1 bayi, dan 1 anak. Semua penumpang selamat.