Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tesla-CATL Dekati Kesepakatan Kembangkan Baterai Tanpa Kobalt

Menurut Tesla, baterai listrik tanpa kobalt akan mengurangi harga jual kendaraan listrik ke konsumen. Kobalt disebut komponen baterai paling mahal.

18 Februari 2020 | 15.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tesla dikabarkan sedang dalam pembicaraan tingkat lanjut untuk menggunakan baterai dari CATL-yang tidak mengandung kobalt - salah satu logam termahal dalam baterai kendaraan listrik (EV). Baterai itu akan digunakan dalam produksi mobil listrik di pabrik Tesla di Cina, demikian menurut laporan Reuters, Selasa, 18 Februari 2020.

Pendekatan kerja sama ini memberi peluang kepada pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat itu untuk mengadopsi baterai lithium iron fosfat (LFP) dalam jajaran produknya. Langkah ini diambil Tesla sebagai upaya untuk menurunkan biaya produksi di tengah anjloknya penjualan kendaraan listrik di Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tesla telah berbicara dengan produsen Cina selama lebih dari satu tahun untuk memasok baterai LFP yang akan lebih murah daripada baterai yang saat ini digunakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tesla Inc dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) menolak memberikan komentar.

Produsen EV biasanya menggunakan baterai nikel-kobalt-aluminium (NCA) atau nikel-mangan-kobalt (NMC) pada kendaraan penumpang karena kepadatan energinya yang lebih tinggi, yang sangat penting dalam menentukan seberapa jauh kendaraan istrik itu dapat melaju dengan sekali pengisian daya.

“Untuk meningkatkan kepadatan dan keamanan baterai LFP-nya, CATL telah mengerjakan apa yang disebut teknologi cell-to-pack, kata seorang sumber kepada Reuters.

“Tidak jelas sampai sejauh mana Tesla berniat untuk menggunakan baterai LFP tetapi pembuat mobil tidak memiliki rencana untuk berhenti menggunakan baterai NCA saat ini,” kata sumber lainnya.

Tesla telah meningkatkan produksi mobil Model 3 di pabrik Shanghai yang baru dibangun senilai US$ 2 miliar dan memangkas harga untuk merebut pangsa pasar dari pembuat mobil premium konvensional seperti BMW AG Jerman dan Daimler AG.

Tesla mulai mengirimkan mobil dari pabrik di Shanghai pada bulan Desember 2019, membantu menghemat biaya pengiriman dan tarif untuk model impor. Saat ini sedang mencari persetujuan regulator untuk membuat mobil Model 3 varian terbaru dengan jarak tempuh lebih jauh.

Penjualan kendaraan energi baru di Cina - merujuk pada kendaraan yang hanya menggunakan baterai, plug-in hybrid dan sel bahan bakar - kemungkinan turun 54,4 persen pada Januari 2020. Penurunan itu disebabkan karena liburan Tahun Baru Imlek di awal tahun dan wabah virus corona baru.

Penggunaan baterai LFP juga akan membantu Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, memenuhi janji pada 2018 bahwa Tesla akan memangkas penggunaan kobalt - yang berharga sekitar US$ 33.500 per ton - menjadi "hampir tidak ada".

Tesla berencana untuk menjadi tuan rumah acara baterai, mungkin pada bulan April 2020, untuk berbagi strategi dan teknologi baterai di masa depan, Musk mengatakan pada konferensi pendapatan pada bulan Januari 2020.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus