Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tiga Hari untuk Tiga Miliar Rupiah

Konser "Salam 2 Jari" sempat terancam kekurangan dana. Panitia menjadi tim pemburu diskon.

15 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Masih tetep di GBK?"

Teten Masduki masih mengingat pertanyaan Joko Widodo kepadanya awal Juli lalu itu, ketika ia pamit di sela-sela kampanye presiden terakhir di Bandung. Sebagai sekretaris tim kampanye nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Teten harus menyiapkan konser "Salam 2 Jari" yang digelar dua hari lagi di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Jokowi, kata Teten, masih ragu konser pamungkas itu bakal mendulang massa. Tapi Teten tidak cuma risau oleh soal ini. "Duit untuk konser juga masih kurang," ujarnya awal Desember lalu.

Tiga hari menjelang konser, panitia baru berhasil mengumpulkan dana Rp 1,5 miliar, hasil saweran para artis, profesional, serta relawan pendukung Jokowi-JK. Artinya, masih ada kekurangan dana sekitar Rp 3 miliar.

Meski dalam konser tersebut semua artis tidak dibayar, ada biaya-biaya teknis yang harus dikeluarkan. Misalnya biaya pembuatan panggung raksasa, pemasangan peralatan tata suara, penutupan lapangan, sewa GBK, pembuatan gelang untuk penonton, serta penyediaan takjil untuk berbuka puasa. "Biaya untuk menutup lapangan GBK saja Rp 1 miliar," ujar Teten.

Teten pernah menyodorkan jalan keluar untuk mengatasi masalah dana kepada panitia, yang diketuai Abdee Negara. Sebagai penghubung antara panitia Konser Salam Dua Jari dan tim kampanye nasional, ia bisa memfasilitasi pengadaan dana untuk konser tersebut. Lagi pula, praktek ini sudah dilakukan tim kampanye Jokowi-JK.

Tim kampanye, ujar pegiat antikorupsi itu, menyewa sejumlah artis untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi-JK. Grup musik Wali, misalnya, disewa untuk menaikkan popularitas Jokowi-JK di Jawa Barat, yang dikuasai pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Tim juga mendapuk komedian Mpok Atiek untuk menjadi pembawa acara dalam sebagian besar kampanye yang menampilkan Jokowi.

Masalahnya, Abdee cs ogah dibiayai oleh tim kampanye nasional Jokowi-JK, apalagi oleh partai pendukung. "Karena ini kan gerakan dari masyarakat. Jadi, filosofinya, kami sebagai relawan membiayai sendiri," kata Abdee.

Khawatir duit relawan cekak, Teten tetap mengajukan dana untuk konser Salam 2 Jari kepada timnya. Skenarionya, dana ini disiapkan agar konser tetap bisa berlangsung bila ternyata dana panitia masih kurang.

Di masa genting, keberuntungan itu datang. Panitia mendapat korting bagus untuk biaya sewa dan pembuatan panggung, pemasangan peralatan tata suara, dan pencahayaan. Semua perlengkapan itu bahkan sudah terpasang meskipun panitia belum menyerahkan uang muka. "Semuanya kan masih teman kami. Jadi relatif mudah. Diberikan diskon juga," ujar Abdee.

Ini bukan keberuntungan terakhir. Panitia masih mendapat sumbangan senilai Rp 4 miliar. Abdee menolak menyebutkan identitas para penyumbang itu. Namun, ia memastikan, sumbangan itu berasal dari banyak orang dan mereka tidak memberikan uang kepada panitia konser.

Para penyumbang langsung membayar kepada para vendor yang peralatannya dipakai dalam konser. "Jadi, misalnya si donatur A. 'Lo bayar panggung, ya.' Nah, dia langsung bayar panggung ke vendornya. Lalu si donatur B, yang bayar sound system, akan langsung bayar ke vendornya. Jadi, kami sebagai tim tidak terima duit," kata Abdee.

Gitaris Slank itu menambahkan, dana sekitar Rp 6 miliar tersebut tak hanya untuk konser Salam 2 Jari di GBK. Soalnya, relawan juga menggelar konser lain. Salah satunya konser deklarasi di Parkir Timur. Ini deklarasi pertama artis-artis pendukung Jokowi-JK, yang digelar di Parkir Timur Senayan pada 11 Juni.

Konser ini diisi antara lain oleh Oppie Andaresta, Krisdayanti, KLa Project, J-Flow, dan Trio Lestari. Slank sendiri menggelar road show ke beberapa kota. "Tapi lebih dari setengah dari Rp 6 miliar memang biaya untuk konser Salam 2 Jari," ujarnya.

Abdee memastikan, untuk membiayai pergelaran itu, tak ada suntikan dana dari tim kampanye nasional, partai pengusung, atau para pengusaha yang mendukung Jokowi. Teten membenarkan klaim ini. Skenario untuk menutup kekurangan dana dari tim kampanye, kata Teten, tak jadi dijalankan karena munculnya banyak penyumbang di hari-hari terakhir.

Jay Subyakto, salah satu artis yang terlibat dalam persiapan konser Salam 2 Jari, mengatakan sebagian dana konser berasal dari aksi fundraising Jokowi-JK. Ia tidak dapat merinci jumlah dana yang diambil dari hasil saweran masyarakat itu. Namun ia memastikan panitia tidak foya-foya.

Sejak awal, kata Jay, panitia juga menjadi tim pemburu diskon. "Jasa per orang memang gratis, tapi untuk transportasi dan makan, ya, sambung tenaga," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus