Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim gegana Brimob dan polisi dari Polsek Cilandak dan Polsek Kebayoran Lama melakukan simulasi penanganan bom di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu malam.
Simulasi antisipasi terorisme tersebut dimulai dari pukul 20.00 hingga 21.30. Dalam latihan tersebut petugas mensimulasikan skenario penangkapan orang yang dilaporkan mencurigakan hingga menjinakkan benda yang diduga bom yang diletakkan di kereta MRT Jakarta itu.
"Di sini kondisi kita latihan, latihan kesiapsiagaan anti terror bersama dengan Gegana Mabes Polri," kata Kapolsek Cilandak AKP Iskandarsyah, Rabu malam, 16 Desember 2020.
Dalam latihan tersebut petugas mensimulasikan ada ancaman bom di Depo MRT Lebak Bulus. Simulasi dimulai dengan petugas menerima laporan ada orang mencurigakan di depo MRT itu.
Polisi menangkap pria mencurigakan itu setelah mengamati gerak-geriknya yang terekam oleh kamera sirkuit pengawas tersembunyi (CCTV).
Pada saat yang sama, Tim Brimob Mabes Polri dikerahkan menuju Depo MRT karena menerima laporan ada benda mencurigakan. Tim Brimob menuju ke lokasi dengan mengerahkan tiga unit mobil Gegana beserta tujuh personel.
Petugas Gegana dengan peralatan lengkap melakukan pengecekan terhadap benda yang mencurigakan tersebut, menggunakan alat X-Ray portabel. Petugas yang menggunakan baju eod 10 bomb suit akan meledakkan benda mencurigakan itu.
Baca juga: Pemeriksaan Rizieq Shihab, Truk TNI Hingga Mobil Gegana Berjaga di Polda Metro
Selama proses penjinakan bom itu dilakukan, petugas kepolisian bertugas mengimbau masyarakat yang ada di sekitar lokasi Depo MRT untuk menjauh demi keamanan. "Jadi prosedur penjinakan bom dari tim Gegana, kami melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi," kata Iskandarsyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini