Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masa kampanye berakhir sudah: pendukung sudah dikumpulkan, janji sudah diumbar. Lalu, kini tiba saatnya publik menentukan pilihan. Tak mudah, memang, mencari yang terbaik di antara 24 partai yang ada. Tapi memeriksa janji dan platform partai mungkin bisa jadi alat bantu. Berikut beberapa di antara "kecap" jualan partai-partai politik itu.
Sudrajat
PNI Marhaenisme
Memperjuangkan digantinya undang- undang yang bertentangan dengan hak asasi.
Partai Buruh Sosial Demokrat
Melakukan rekonsiliasi nasional dengan mewajibkan kroni Soeharto menyerahkan harta hasil korupsinya ke negara.
PBB
Kebebasan media massa senantiasa mengacu pada etika jurnalistik, hukum, dan kemaslahatan masyarakat.
Partai Merdeka dan PPP
Menguatkan prakarsa pertahanan dan keamanan swakarsa dari rakyat melalui wajib bela negara.
Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
Mengembalikan harga diri pemerintah, DPRD, dan pemerintah daerah melalui kebijakan otonomi daerah.
Partai Perhimpunan Indonesia Baru
Mengendalikan laju inflasi di bawah 10 persen dan merestrukturisasi utang luar negeri.
Partai Demokrat
Semua badan usaha yang dimiliki TNI-Polri harus diubah menjadi BUMN.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Mereposisi TNI dan Polri secara utuh.
Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
Memperjuangkan penegakan syariat Islam.
Partai Amanat Nasional
TNI dan Polri harus tunduk pada hukum, konstitusi, dan di bawah kontrol publik.
Partai Karya Peduli Bangsa
Mengembalikan Indonesia ke dalam era Soeharto dulu.
Partai Kebangkitan Bangsa
Pendidikan gratis untuk orang miskin.
Partai Bintang Reformasi
Menolak utang luar negeri, mengembalikan aset nasional yang telah dijual kepada luar negeri.
PDI Perjuangan
Mereformasi aparatur negara, meningkatkan kesejahteraan pegawai, dan memperbaiki sistem pengawasan.
Partai Damai Sejahtera
Menetapkan undang-undang pembatasan tindak pidana korupsi dengan asas pembuktian terbalik.
Partai Patriot Pancasila
Mendorong sistem pertahanan dan keamanan yang melibatkan warga negara "wajib bela negara".
Partai Sarikat Indonesia
Wajib bela negara.
Partai Persatuan Daerah
Mengembangkan ekonomi pedesaan dan sektor riil melalui dukungan usaha kecil-menengah dan koperasi.
Partai Pelopor
Memperjuangkan undang-undang pembuktian terbalik dalam memberantas korupsi.
Janji-Janji Mereka
Partai Bulan Bintang
"Persoalan hukum di Indonesia ibarat sarang laba-laba, di mana serangga kecil akan dapat dijerat oleh jaring kecil itu. Tetapi kalau serangganya besar justru jaringnya yang akan rusak. PBB ingin tampil menegakkan supremasi hukum, sehingga 'serangga kecil maupun besar' kalau salah harus dihukum sesuai dengan kesalahannya itu."
Yusril Ihza Mahendra, Maros, Sulawesi Selatan, 21 Maret.
Partai Persatuan Pembangunan
"Bila PPP memerintah, anggaran untuk pendidikan sebesar 40 persen. Sehingga para pelajar tingkat menengah pertama maupun atas tidak lagi perlu membayar uang sekolah. Gaji guru juga akan ditingkatkan."
Hamzah Haz, 27 Maret 2004 di Gelora Bung Karno, Senayan. Isu ini juga dilontarkan Partai Golkar, PBB, Demokrat, PAN, Persatuan Daerah, Demokrasi dan Kebangsaan, dan Partai Merdeka.
Partai Merdeka
"Sampai sekarang perempuan masih tetap menjadi korban kekerasan. Hampir setiap hari ada perempuan yang diperkosa karena hukuman bagi pemerkosa sangat ringan. Karena itu Partai Merdeka akan memperjuangkan agar pelaku pemerkosaan dihukum mati saja!"
Cut Melia, Lapangan Gajah Mada, Medan, 17 Maret 2004.
Partai Demokrasi Kebangsaan
"Kalau kami menang, otonomi daerah akan dijalankan dengan benar, sehingga daerah akan mendapat lebih banyak keuntungan."
Ryaas Rasyid, Lapangan Sario, Manado, 28 Maret 2004.
Partai PIB
"Saat ini DPR menjadi sarang KKN. Jika kader PIB terpilih, harus berpihak kepada rakyat. Anggaran pendidikan dan kesehatan akan diperjuangkan tambah 100 persen."
Dr. Sjahrir, 28 Maret 2004 di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Partai Demokrat
"Separatisme harus dihentikan. Terorisme dan kejahatan harus diberantas, termasuk korupsi harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
" Susilo Bambang Yudhoyono, Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 20 Maret 2004.
Partai Karya Peduli Bangsa
"Memperjuangkan kembali agar orang-orang militer (TNI-Polri) bisa kembali menduduki wilayah politik seperti yang terjadi di masa Orde baru. "
R. Hartono, Cilacap, Jawa Tengah, 12 Maret 2004.
Partai Persatuan Daerah
"Penerapan otonomi daerah tidak bisa setengah-setengah, tetapi harus total dengan melibatkan seluruh kekuatan yang ada. PPD akan mengawal penerapan otonomi daerah sebaik mungkin."
Oesman Sapta, Grobogan, Jawa Tengah, 23 Maret 2004.
Partai Bintang Reformasi
"Partai Bintang Reformasi akan mengambil alih aset nasional yang telah dijual pemerintah kepada pihak asing karena merupakan aset bangsa yang sangat berharga. PBR juga tidak akan membayar utang luar negeri Indonesia terhadap IMF, Bank Dunia, dan negara asing lainnya."
Wakil Ketua DPP PBR Zainal Ma'arif di Lapangan Pangkalan Mansyur, Medan, 14 Maret 2004.
Partai Sarikat Indonesia
"Sekitar 98 persen kredit disalurkan kepada kalangan pejabat dan ke-luarganya, hanya 2 persen kepada rakyat kecil. Akibatnya, rakyat susah bangkit meningkatkan taraf hidupnya."
Jati Kusumo, Lapangan Pangkalan Mansyur, Medan, 15 Maret 2004.
Partai Amanat Nasional
"Di samping pembangunan ekonomi, PAN juga berjanji menambah dana untuk kesehatan sekitar dua persen dari APBN."
Hatta Radjasa, di Bandung, 28 Maret 2004.
PKB
"Kalau PKB menang dalam pemilu yang akan datang, kalau saya menjadi presiden lagi, SBKRI (surat bukti kewarganegaraan RI—Red.) akan kita hapus."
K.H. Abdurrahman Wahid, Singkawang, 22 Maret 2004.
Partai Pelopor
"Dulu, ketika masa kepemimpinan Presiden Sukarno, aset-aset bangsa dipertahankan dengan sekuat tenaga, tapi saat ini aset-aset bangsa justru dijual ke pihak asing dengan dalih untuk menutupi utang negara yang menumpuk."
Rachmawati Soekarnoputri, Surabaya, 23 Maret 2004.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo