Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Adu Cepat CDMA atau GSM

5 April 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sudah setahun ini pengguna telepon seluler di Indonesia disodori pilihan membingungkan: memilih GSM (global system mobile) atau CDMA. Dua-duanya menawarkan akses data berkecepatan tinggi. GSM mengusung GPRS (general packet radio services), sedangkan CDMA mengeluarkan CDMA 2000 1x

Secara teori, akses di GPRS bisa melaju di kecepatan 172 kilobytes per detik. Namun, dalam prakteknya, angka itu tak pernah tercapai. Menyamai kecepatan transfer data telepon rumah, 56 kilobytes per detik, pun sering susah. Agak lumayan adalah CDMA 2000 1x. Dari kapasitas maksimum 154 kilobytes per detik, sistem ini masih mampu berjalan rata-rata di kecepatan 80 kilobytes per detik. Bagaimanapun, kata pengamat telekomunikasi Universitas Gadjah Mada, K.R.M.T. Roy Suryo, teknologi CDMA memang lebih efisien ketimbang GPRS.

Tak mau disaingi CDMA, konsorsium GSM pun mengembangkan teknologi EDGE (enhanced data rates for GSM evolution). Teknologi yang akan diterapkan oleh Telkomsel dan Satelindo itu menjanjikan kecepatan data tiga kali GPRS. Namun, pengembang CDMA tak mau kalah. Mereka mengembangkan EV-DO, yang secara teori kecepatannya bisa mencapai 2,4 megabytes per detik. Dalam aplikasi sehari-hari, kecepatan transfer data melalui si kilat ini bisa mencapai 700-800 kilobytes per detik.

TEMPO menjajal teknologi ini dengan men-download file sebesar 1 megabytes (setara dengan data 1,3 keping VCD) dari server Internet di Indonesia. Wow, file itu bisa diambil hanya dalam 33 detik! Saat mengakses situs McCafee.com, pengukur kecepatan di situs Amerika itu menunjukkan kecepatan transfer EV-DO mencapai 468 kilobytes per detik. Untuk tes ini, TEMPO menggunakan notebook berprosesor Pentium IV 2,4 GHz dengan memori 256 MB, serta telepon Samsung.

Melihat video streaming dengan EV-DO memang nikmat. Bayangkan, tiga tayangan video streaming bisa diputar bersamaan dengan mulus. Itu terjadi ketika kami membuka video streaming dari stasiun TV Indosiar, Alternative, dan Basement. Dua stasiun TV terakhir adalah stasiun televisi online dari Amerika dan Australia.

"GPRS atau EDGE sekalipun bakal dilibas oleh EV-DO," kata Zoel Gandhi, Manajer Senior Mobile-8. Tentu saja kecepatan itu bisa maksimal karena pengaksesnya sedikit. Kelak, jika teknologi EV-DO sudah dipasarkan dan banyak yang mengakses, cerita bisa berbeda. Boleh jadi, yang muncul adalah goyang patah-patah Nicole Kidman karena saluran yang terpakai terlalu padat.

Burhan/Uco Ritonga (Tempo News Room)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus