Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Cipete Utara Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan Nurcahya meminta tukang pembangunan toko daging Nusantara di Jalan Pangeran Antasari membongkar pagar besi sepanjang 10 meter yang dipasang di trotoar jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pagar besi itu telah merusak trotoar milik Pemprov DKI Jakarta yang menjadi sarana bagi pejalan kaki. Trotoar ini fasilitas publik," kata Nurcahya seperti dikutip dari Antara, Selasa, 11 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Nurcahya, pembangunan pagar besi itu tidak ada izin dan tidak ada koordinasi. "Kalau pun ada koordinasi, tidak pernah kita izinkan. Karena trotoar ini adalah hak untuk pejalan kaki," katanya.
Nurcahya menjelaskan, pihak kelurahan mengetahui adanya pembangunan pagar itu dari laporan masyarakat kepada Satuan Polisi Pamong Praja Cipete Utara. "Setelah mendapat laporan, saya meninjau langsung dan meminta yang bersangkutan membongkarnya sendiri," katanya.
Nurcahya menegaskan, akan menindak tegas jika menemukan pembangunan serupa di wilayahnya. "Kalau ada (hal serupa) saya tindak tegas, karena ini sarana dan prasarana umum. Tidak akan saya izinkan siapa pun," ujar dia.
Sementara itu, mandor tukang pembangunan toko daging Nusantara, Sarjono, mengaku, mendirikan pagar itu untuk mencegah adanya material bangunan yang terlempar ke arah jalan.
Pagar itu pun, lanjutnya, hanya dipasang sepanjang pembangunan toko tersebut berlangsung. "Namanya pagar pengaman, jadi untuk mengamankan batu lompat. Karena batu lompat kan gak tahu. Kalau kena mobil kan repot," katanya.
Dia juga mengetahui bahwa, pihaknya seharusnya tidak boleh mendirikan pagar itu di atas trotoar. Namun, menurutnya, pembangunan pagar itu sama sekali tidak menghambat aktivitas pejalan kaki.
"Saya pikir akses warga masih bisa, tiang (beton jalan layang) itu juga kan masih kepotong, saya pikir orang masih bisa lewat lah," tutur dia.