Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita soal penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin menjadi laporan yang paling banyak dibaca pada hari Rabu, 27 April 2022 kemarin. Selain itu, laporan soal Formula E juga masih menjadi fokus perhatian pembaca Tempo.co terutama untuk kanal Metro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski sudah sering terjadi, penangkapan pejabat atau kepala daerah oleh KPK selalu menarik perhatian dan menyedot konsentrasi kita. Kita kerap masih saja terheran-heran kenapa si itu ditangkap. Padahal, ada banyak sekali contoh kepala daerah yang sudah ditangkap KPK lewat operasi tangkap tangan atau OTT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada kepala daerah yang menerima suap, dari pengusaha untuk urusan proyek atau ada pula menerima upeti atau bayaran dari para anak buahnya sebagai ongkos untuk membeli jabatan.
Tapi ada pula yang memberi suap, untuk menutupi suatu yang buruk yang cela, seperti yang disangkakan kepada Bupati Bogor Ade Yasin. Ade diduga memberi suap kepada sejumlah pemeriksa BPK agar hasil audit laporan keuangan Pemkab Bogor terlihat kinclong dan dapat status WTP alias wajar tanpa pengecualian.
Berikut 3 Top metro yang paling banyak dibaca pada Rabu kemarin:
1. Pengamat Menduga OTT Bupati Bogor Ade Yasin Ada Kaitan dengan Temuan BPK
Pengamat kebijakan publik dari Visi Nusantara Yus Fitriadi menduga kasus Ade Yasin berkaitan dengan sejumlah temuan janggal BPK. Salah satunya adalah penggunaan anggaran yang belum ada pertanggungjawaban.
"Sejauh ini masih dugaan, karena ada BPK yang ikut diringkus. Kemungkinan, OTT ini kami duga ada kaitannya dengan negosiasi atas temuan BPK. Tapi kita lihat nanti keterangan resminya seperti apa," kata Yus Fitriadi dikonfirmasi Tempo melalui sambungan telepon. Rabu, 27 April 2022.
Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat menemukan pencairan dana hibah Rp 23 miliar yang janggal pada Pemerintah Kabupaten Bogor. Hibah itu terbukti ada dan dapat dicairkan namun tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Ketua Tim Penanggungjawab Pemeriksa Keuangan BPK Jawa Barat, Nyra Yuliantina mengatakan aliran janggal dana hibah itu masuk dalam laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2020.
Baca laporan lengkap soal sengkarut hibah Pemkab Bogor di sini
2. Hattrick KPK Tangkap Bupati Bogor, Pengamat: Sudahi Dinasti Yasin
Operasi Tangkap Tangan atau OTT Bupati Bogor Ade Yasin seperti mengulang langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang pernah menangkap sang kakak, Rachmat Yasin pada 2014 lalu.
Rachmat ditangkap KPK dalam kasus tukar guling lahan. Pada 2019, hanya sepekan setelah bebas, Rachmat kembali dicokok KPK karena kasus gratifikasi pejabat di lingkunga Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Berarti ini kali ketiga atau hattrick KPK menangkap Bupati Bogor dari dinasti Yasin," kata pengamat kebijakan publik dan politik dari Visi Nusantara Maju Yus Fitriadi di Bogor, Rabu, 27 April 2022.
Menurut Yus, ini badai politik bagi keluarga Yasin dan juga Partai Persatuan Pembangunan yang menaungi Ade Yasin. Perempuan itu diketahui menjadi Ketua DPW PPP Jawa Barat. "Ini harus jadi perhatian bersama dan sudahi namanya politik dinasti," kata Yus.
Baca laporan selengkapnya di sini
3. Ahmad Sahroni: Jokowi yang Memiliki Event Formula E
Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni menyampaikan perhelatan Formula E adalah tanggung jawab negara. Itu artinya, dia menuturkan, ajang balap itu merupakan milik Presiden Joko Widodo alias Jokowi selaku pimpinan negara.
"Jadi Pak Presiden lah yang memiliki event ini," kata dia usai konferensi pers perkembangan Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Rabu, 27 April 2022.
Jokowi menurut Sahroni, tak hanya bakal membuka balap mobil listrik internasional itu. Jokowi juga lah penanggung jawab acara tersebut.
"Bukan buka lagi, memang pertanggungjawaban acara ini negara, karena pimpinan negaranya kan Pak Jokowi," ujar Ahmad Sahroni.
Formula E digelar di Ibu Kota pada 4 Juni 2022. Pengerjaan sirkuit sudah selesai 100 persen. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tinggal membangun fasilitas pendukung, seperti paddock dan kursi penonton.
Baca laporan selengkapnya di sini