Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Transjakarta Evaluasi Sistem Pembayaran yang Sebabkan Penumpang Antre Panjang

TransJakarta mengevaluasi pengaktifan kembali sistem pembayaran melalui kartu yang menyebabkan penumpang mengantre di sejumlah halte.

6 Oktober 2022 | 18.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte CSW, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan paket tarif integrasi untuk layanan transportasi umum massal yakni TransJakarta, MRT dan LRT dengan plafon maksimum satu kali perjalanan sebesar Rp10.000.Adapun metode pembayaran paket tarif layanan angkutan umum massal itu adalah dengan menggunakan uang elektronik. Biaya awal yang ditetapkan adalah Rp2.500 dengan tarif mencapai Rp250 per kilometer dengan tarif maksimum sebesar Rp10.000 dengan pembatasan waktu perjalanannya adalah selama 180 menit atau tiga jam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengevaluasi pengaktifan kembali sistem pembayaran melalui kartu yang menyebabkan penumpang mengantre di sejumlah halte.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta, Anang Rizkani Noor, menjelaskan kejadian itu akibat penerapan kebijakan sistem pembayaran baru yang belum diketahui oleh sebagian pengguna TransJakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam transisi inilah yang dilakukan kemarin itu dan karena masih ada yang belum tap out di perjalanan sebelumnya, maka kemudian hal itu mereka terkurangi saldonya. Ada yang mau masuk lagi tidak cukup saldonya sehingga akan terblokir," kata Anang Rizkani Noor di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.

Anang menambahkan pihaknya telah mensosialisasikan kebijakan sistem pembayaran baru atau tarif terintegrasi tersebut kepada para pengguna TransJakarta.

Akan tetapi dalam implementasinya masih ada pengguna TransJakarta yang belum mengetahui pasti terkait kebijakan sistem pembayaran baru tersebut sehingga menyebabkan antrian penumpang. "Jadi sosialisasinya sudah sejak Maret 2022. Jadi tidak benar kalau tidak ada sosialisasi sebelumnya

Hanya memang mungkin ada yang tahu dan tidak, juga ada yang belum melakukan tap out atau menempelkan kartu waktu turun di sebelum hari diberlakukannya," ujar Anang.

Lebih lanjut, Anang pun memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi antrean panjang pengguna TransJakarta akibat kebijakan sistem pembayaran baru tersebut.

Sistem pembayaran terintegrasi

Dia juga memastikan bahwa sistem pembayaran terintegrasi itu sudah siap diterapkan di setiap halte TransJakarta.

"Saat ini sistem sudah ada dan di dalam transisi itu ada yang perlu disempurnakan. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan makin baik dan persoalan yang kemarin terjadi itu semakin sedikit mengenai halte," tutur Anang.

Sebelumnya antrean panjang terjadi di sejumlah halte akibat kebijakan, satu orang satu kartu dan kewajiban memindai kartu di mesin saat keluar masuk (tap in/tap out), pada Rabu (5/10).

Apabila pada perjalanan sebelumnya misalnya ketika menumpangi bus tanpa halte atau non BRT yang tidak tap out saat turun, maka pada perjalanan selanjutnya kartu pembayaran otomatis akan terblokir.

Dua kebijakan tersebut berdampak kepada antrean panjang karena banyak penumpang yang kartunya terblokir dan tidak banyak penumpang yang mengetahui kebijakan itu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus