Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tua-tua Keladi

Hampir semua album Rolling Stones sukses. Tetap urakan.

28 Juli 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya tidak percaya kami masih mampu berdiri. Anda mungkin berpikir bahwa sekarang satu atau dua di antara kami akan tampil duduk," kata Mick Jagger dalam sebuah tur konser di London, 26 Oktober tahun lalu, seperti dilaporkan BBC. The Rolling Stones sampai kini terus aktif membuat album rekaman serta melakukan tur konser. Para personelnya, yang saat ini rata-rata berusia 70-an tahun, seperti tak menunjukkan tanda-tanda akan pensiun.

Saat berdiri pada musim semi 1962, Rolling Stones terasa urakan dan agresif. Untuk ukuran musik pop Inggris, yang waktu itu didominasi The Beatles, musik yang diusung Stones memang terdengar urakan. Iramanya cepat dan padat—kontras dengan keriangan Beatles.

Banyak pengamat menilai musik Stones­ alami, ekspresif, dan seksi. Dengan balutan rhythm and blues (R & B) yang kental, musik Stones kemudian menggebrak dunia. Sepanjang karier musiknya, yang terentang sejak 1964 hingga sekarang, Stones telah melahirkan 29 album studio, 17 album live, 30-an album kompilasi, 3 album mini, dan 107 single. Hampir semua album Stones sukses dan laris di pasar. Tercatat lebih dari 200 juta kopi album dan single-nya terjual di seluruh dunia.

Gebrakan Stones dimulai pada 1964, ketika merilis debut album bertajuk The Rolling Stones. Dalam versi Amerika, album perdana itu dirilis dengan judul England's Newest Hit Makers. Album ini langsung menduduki puncak di Inggris. Pada tahun yang sama, Stones merilis album 12 x 5 di Amerika dan berhasil menempati nomor tiga di Billboard. Setahun kemudian, album berjudul The Rolling Stones No. 2 diluncurkan, dengan hit Time Is on My Side.

Setelah itu, album-album yang dirilis Stones mencapai sukses. Out of Our ­Heads, misalnya, menelurkan hit (I Can't Get No) Satisfaction, yang menduduki puncak tangga album di Inggris dan Amerika. Satisfaction, yang liriknya ditulis Mick Jagger dan musiknya oleh Keith Richards, tercipta ketika mereka menginap di sebuah hotel di Florida, Amerika. Karya jenius ini dinilai para pengamat sebagai awal era pop khas Rolling Stones.

Album Aftermath dengan tiga hit—Paint It Black, Mother's Little Helper, dan Lady Jane—kemudian mengentak jagat musik rock. Paint It Black, yang didominasi permainan sitar India oleh Brian Jones, berkisah tentang kematian. Pada 1967, ­Stones merilis album Between the Buttons serta Their Satanic Majesties Request. Between the Buttons menelurkan hit Let's Spend the Night Together dan Ruby Tuesday.

Setelah itu, Stones memasuki era yang disebut masa kebesaran kedua. Hanya dalam rentang sekitar tiga tahun, sejak akhir 1968 hingga awal 1972, mereka merilis empat album monumental: Beggars Banquet, Let It Bleed, Sticky Fingers, dan ­Exile on Main St. Di era itulah lahir lagu-lagu Stones yang meledak di pasar dan dinilai para pengamat serta kritikus sebagai nomor-nomor terbaik Jagger cs.

Itu dimulai dengan lagu Street Fighting Man dan Sympathy for the Devil dari album Beggars Banquet. Kedua lagu itu masuk "500 Greatest Songs of All Time" versi majalah Rolling Stone. Lalu Gimme Shelter dan You Can't Always Get What You Want dari album Let It Bleed. Seperti diketahui, Beggars Banquet merupakan album terakhir keterlibatan gitaris Brian Jones. Saat ­Stones menggarap Let It Bleed, Jones, yang kecanduan narkoba, hengkang dan digantikan Mick Taylor, mantan gitaris John Mayall & the Bluesbreakers.

Memasuki 1970-an, Stones menggebrak dengan album Sticky Fingers. Album yang dirilis pada 1971 ini menelurkan hit Brown Sugar dan Wild Horses. Brown Sugar, yang pada awalnya berjudul Black Pussy, berkisah tentang perbudakan terhadap kulit hitam. Lagu itu menjadi nomor satu di Billboard Top 100 serta masuk "500 ­Greatest Songs of All Time" dan "100 Greatest Guitar Songs of All Time" versi majalah Rolling Stone.

Selanjutnya, album Exile on Main St. dirilis dengan nomor hit Tumbling Dice, lagu yang sebelumnya berjudul Good Time Women. Pada 1973, Stones merilis album ­Goats Head Soup, yang melahirkan lagu yang sangat meledak di pasar: Angie. Setahun kemudian, album It's Only Rock 'n' Roll diluncurkan. Setelah album ini pula gitaris Mick Taylor keluar dan digantikan Ronnie Wood. Menjelang akhir 1970-an, dua album yang meledak dirilis: Black and Blue (1976), dengan hit Hot Stuff dan Fool to Cry; serta Some Girls (1978), dengan hit Miss You dan Beast of Burden.

Pada 1980-an, Stones merilis lima album, yakni Emotional Rescue, Tattoo You (dengan hit Start Me Up), Undercover, Dirty Work, dan Steel Wheels. Memasuki 1990-an dan 2000-an, band yang telah masuk "Rock and Roll Hall of Fame" pada 1989 ini tetap produktif berkarya. Sepanjang periode ini, lahir album Voodoo Lounge (1994), Bridges to Babylon (1997), dan A Bigger Bang (2005). Stones juga melahirkan album live yang cemerlang, Stripped (1995), dan album kompilasi lagu-lagu hit yang sangat menarik, Forty Licks (2002).

Nurdin Kalim


The Rolling Stones
(1964, Inggris)

England's Newest Hit Makers
(1964, Amerika)

The Rolling Stones No. 2
(1965, Inggris)

12 x 5
(1964, Amerika)

The Rolling Stones, Now!
(1965, Amerika)

Out of Our Heads
(1965, Inggris)

Out of Our Heads
(1965, Amerika)

December's Children (And Everybody's)
(1965, Amerika)

Aftermath
(1966, Inggris)

Aftermath
(1966, Amerika)

Between the Buttons
(1967, Inggris)

Between the Buttons
(1967, Amerika)

Their Satanic Majesties Request
(1967)

Beggars Banquet
(1968)

Let It Bleed
(1969)

Sticky Fingers
(1971)

Exile on Main St.
(1972)

Goats Head Soup
(1973)

It's Only Rock 'n' Roll
(1974)

Black and Blue
(1976)

Some Girls
(1978)

Emotional Rescue
(1980)

Tattoo You
(1981)

Undercover
(1983)

Dirty Work
(1986)

Steel Wheels
(1989)

Voodoo Lounge
(1994)

Bridges to Babylon
(1997)

A Bigger Bang
(2005)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus