Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi sebut alasan ungkap direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bertemu operator bus sambil menonton tari perut atau belly dance.
Adi ingin memberikan terapi kejut (shock therapy) kepada jajaran direksi PT Transjakarta pasca kecelakaan bus beruntun belakangan ini.
"Saya cuma shock therapy aja ke mereka. Jadi buat apa pintar kalau mereka tidak punya akhlak," kata anggota Komisi B Bidang Perekonomian itu di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 6 Desember 2021.
Kemarin, dewan menggelar rapat dengan pemerintah DKI dan direksi PT Transjakarta untuk membahas kecelakaan yang berulang kali terjadi dalam 40 hari terakhir. PT Transjakarta mencatat terdapat 502 kecelakaan bus sepanjang Januari-Oktober 2021.
Adi meminta direksi PT Transjakarta bisa jujur, karena telah bertemu dengan operator bus di sebuah kafe dan menonton tari perut. Politikus Partai Gerindra ini mengaku mengantongi video yang menggambarkan pertemuan tersebut.
"Bapak-bapak juga harus jujur, jangan bapak-bapak ini koboi-koboian," ucap dia.
Dalam rapat ini, Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya meminta penjelasan dari Adi. Dia mempertanyakan siapa direksi PT Transjakarta yang tampak dalam video tersebut. "Kalau misalnya itu melanggar, mari kita selesaikan saja," ujar Yana.
Baca juga: Ungkap Sebab Bus Transjakarta Tabrak Pos Polisi, Argo: Sopir Melamun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini