Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETELAH menundukkan klub La Liga, Girona, dalam laga persahabatan dengan skor 2-0, akhir pekan lalu, Manajer Manchester City Pep Guardiola malah marah besar. Pihak otoritas sepak bola Inggris yang terkena semburan emosinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guardiola menilai mereka serampangan dalam menyusun jadwal kompetisi dan tidak mempertimbangkan Piala Dunia 2022. Sesuai dengan jadwal, Jumat dinihari WIB mendatang, City memang dijadwalkan kedatangan tamu, Liverpool, dalam laga babak keempat Piala Liga alias Carabao Cup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesewotan Guardiola, 51 tahun, beralasan. Para pemainnya belum semuanya pulang dari Qatar. Di antaranya Julian Alvares, yang masih berlaga bersama tim nasional Argentina hingga final Piala Dunia 2022 usai. Bahkan dia dipastikan tidak bisa bergabung kala City memulai kembali kompetisi Liga Primer saat boxing day—sehari setelah Natal.
Pemain lainnya sama saja. Phil Foden, John Stones, Kyle Walker, Kalvin Phillips, Jack Grealish, Joao Cancelo, Bernardo Silva, dan Ruben Dias—semuanya tersingkir dalam babak perempat final—belum bisa bergabung di Etihad Campus, pusat pelatihan City. Beruntung, Nathan Ake, Aymeric Laporte, dan Rodri dijadwalkan bisa bergabung di pelatihan pada awal pekan ini.
Dengan kata lain, mereka punya waktu sedikit sebelum turun ke Stadion Etihad menjalani laga melawan pasukan Juergen Klopp. “Mereka para Otak Besar, dengan pemikiran mereka sendiri—membuat jadwal seperti ini,” kata Guardiola.
Klub juara Liga Primer ini memang terbilang banyak ditinggal para pemainnya untuk mengikuti Piala Dunia, yakni mencapai 16 orang. Meski para pemain yang timnya lebih dulu tersingkir sudah bergabung, seperti Kevin de Bruyne dan Ilkay Gundogan, toh Guardiola tetap tak senang atas keadaan ini. Dia harus putar otak memilih pemain yang benar-benar siap berlaga untuk City.
Manajer Manchester City Pep Guardiola dalam laga persahabatan melawan Girona di Etihad Campus, Manchester, Inggris, 17 Desember 2022. Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
Sejak awal, pemindahan waktu pelaksanaan Piala Dunia di Qatar telah menimbulkan masalah. Kala diputuskan diselenggarakan pada akhir tahun, dengan pertimbangan cuaca yang lebih sejuk, banyak klub yang menjerit.
Keberatan paling keras datang dari negara-negara Eropa. Tapi, apa boleh buat, karena Piala Dunia merupakan hajatan terakbar FIFA, mereka tak bisa menolak. Selain akan menguras tenaga para pemain yang dipanggil negaranya untuk bertanding, hal ini akan berdampak pada pelaksanaan kompetisi dan liga di masing-masing negara.
Mereka yang bermain di Liga Inggris—jumlahnya mencapai 125 orang—jelas harus langsung siap bermain. Maklum, di negeri ini, perputaran kompetisi lebih padat. Di kala liga-liga lain berhenti sejenak selama libur Natal dan tahun baru, mereka tetap menggelar pertandingan. Bahkan laga pada saat boxing day, yang menjadi agenda hiburan tetap saat Natal.
Pun demikian di musim kompetisi kali ini. Jadwal tak berubah, sekalipun banyak pemain yang baru saja berlaga di Piala Dunia. Pihak klub yang harus berakrobat. Salah satunya, di kala masa normal, ketika Piala Dunia diselenggarakan pada waktu normal atau musim panas, jatah libur biasanya diberikan selama tiga pekan. Kali ini, maaf, hanya dikasih waktu satu minggu. Itulah yang membuat Guardiola mangkel.
Sebenarnya Guardiola tergolong lebih beruntung dibanding rivalnya, yakni Antonio Conte dan Mikael Arteta. Manajer dari dua klub asal London itu harus kehilangan pemainnya dalam waktu yang panjang.
Tottenham, yang ditangani Conte, akan kehilangan Richarlison sekitar lima hingga enam pekan. Penyerang berusia 25 tahun itu mengalami cedera hamstring saat Brasil melawan Kroasia di Piala Dunia. Sebelum berangkat ke Qatar, Richarlison juga mengalami cedera betis saat melawan bekas klubnya, Everton.
“Oleh-oleh” dari Qatar juga dibawa Rodrigo Bentancur dan Ben Davies. Keduanya mengalami cedera. Ketika membela Uruguay melawan Ghana, Bentacur mengalami robekan kecil pada otot kaki kanannya. Sedangkan Davies, bek Wales, cedera pada otot di area perut saat berjibaku melawan Inggris. Kehilangan tiga pemain ini tentu menyulitkan Tottenham. Apalagi mereka punya jadwal padat dalam dua pekan mendatang. Mereka harus menghadapi Brentford, Aston Villa, dan Crystal Palace.
Gabriel Jesus dijegal pemain Kamerun Christopher Wooh di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, 2 Desember 2022 REUTERS/Dylan Martinez Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Group G - Cameroon v Brazil -
Arsenal sebenarnya tidak bernasib lebih baik. Gabriel Jesus, striker Brasil yang mengalami cedera lutut saat berlaga melawan Kamerun, diprediksi lebih banyak absen di lapangan. Meski begitu, Arteta sedikit rileks. Pasalnya, Eddie Nketiah, pemain pelapis Jesus, telah menunjukkan kematangannya.
Selain itu, Arteta tinggal menunggu kedatangan William Saliba, 21 tahun, yang masih berada di Qatar membela Prancis dalam laga final. Sedangkan pemain lainnya, termasuk Gabriel Martineli dan Bukayo Saka, menurut Arteta, sudah siap untuk kembali dan berlatih dalam pekan ini. “Saya sudah bicara dengan mereka berdua. Ini akan menjadi dorongan besar bagi tim,” kata Arteta.
Arsenal, yang kini menjadi pemuncak klasemen Liga Primer, rupanya punya gairah berbeda. Granit Xhaka, misalnya. Setelah Swiss tersingkir akibat dibantai Portugal 6-1 di babak 16 besar, gelandang berusia 30 tahun itu memilih pergi ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk bergabung dengan rekan-rekannya yang berlatih di tempat yang hangat.
“Liga Primer sedang menunggu. Setelah kami kalah, saya senang bisa kembali bersama tim. Saya punya sesuatu untuk dicapai di sana,” kata dia setelah timnya tersingkir.
Alumni Piala Dunia di Negeri Raja Charles
IRFAN BUDIMAN | DAILY MAIL | FOOTBALL LONDON
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo