Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Utju dan lubang

Jalan raya kota bandung banyak yang rusak. wali kota utju djunaidi, mengeluh: uang bantuan pembuatan dan pemeliharaan jalan di wilayahnya sedikit sekali.

7 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUSIM hujan belakangan ini kembali menggali lubang-lubang di sepanjang jalan kota Bandung. Sebetulnya ini biasa. Bahkan keluhan dari warga kota akan hal inipun hampir tak perlu didengar lagi. Tapi sekali ini Walikota Utju Djunaidi-lah yang mengeluh. "Kami belum mampu menjadikan semua jalan di kota Bandung menjadi jalan yang baik, tanpa ada lubang", ucapnya kepada beberapa orang wartawan pekan silam. Alasannya mudah ditebak. "Bagaimana saya bisa membuat jalan-jalan yang bagus sekaligus, bila biaya terbatas", kata Utju. Maka mula-mula walikota ini membeberkan perkara uang Rp 600 juta ia terima tahun ini sebagai biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan-jalan yang ada di wilayahnya. "Ini tidak dapat memperbaiki seluruh jalan yang rusak, apalagi membuat yang baru", tambahnya. Jalan Lengkong Kemudian Utju menghitung. Membuat jalan yang baik di kota Bandung, katanya, seperti Jalan Jenderal A. Yani yang 2« Km, memerlukan biaya tak kurang dari Rp 150 juta. Jadi tiap Km Rp 60 juta. Nah, jika menurut Utju seluruh panjang jalan dalam kota Bandung ada 360 Km, maka dengan biaya tadi hanya cukup untuk 10 Km saja. Ini kalau mutunya semua sama dengan Jalan Jenderal Yani. Tapi "daripada membuat jalan yang hebat hanya sedikit saja, saya mengambil kebijaksanaan lebih baik membuat jalan yang sederhana tapi lebih banyak", kata Utju lagi. Namun Walikota Bandung itu tak hanya berbincang perkara biaya. Ia juga menyindir para pemborong. "Saya mengetahui memang ada pemborong yang nakal", ucap Utju Djunaidi pula. "oleh karena itulah kini sedang diadakan inventarisasi pemborong mana yang baik mana yang nakal". Utju memang tak menyebut contoh jalan mana hasil kenakalan pemborong itu. Tapi melihat perbaikan Jalan Lengkong misalnya, mungkin inilah salah satu yang dimaksudkan sang Walikota. Dengan panjang 1 Km perbaikan jalan ini telah menelan biaya Rp 14 juta - sebuah jumlah yang amat tinggi mengingat kondisi jalan itu sendiri. Buktinya dalam sebulan saja beberapa bagian jalan itu sudah berlubang-lubang dan rusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus