Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Crane di proyek Double Track di Batu Tulis, Kota Bogor, terguling ketika hendak mengangkat dan memindahkan jembatan lama yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Peristiwa itu viral karena terekam kamera warga setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga setempat, Arif Rusmana, 39 tahun, mengatakan peristiwa crane ambruk di proyek strategis nasional itu terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.30. Dia menduga kecelakaan kerja tersebut tidak saja karena kelalaian, namun juga sarat dengan hal mistis.
"Jembatan itu dibuat zaman Belanda, udah ratusan tahun. Belum lagi di sekitar kejadian itu ada cagar budaya peninggalan Pajajaran. Kalau menurut saya keganggu itu penunggunya," kata Arif kepada Tempo, Ahad malam 6 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arif mengatakan selama proses pengerjaan pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi di wilayah Batu Tulis, sudah ada empat jembatan peninggalan Belanda yang diangkat. Di area proyek double track itu juga terdapat rumah era kolonial Belanda. "Rumah itu angker, bahkan sosok noni Belanda suka terlihat kalau malam," ucap Arif.
Sebelum kejadian crane ambruk itu, Arif mengatakan ada satu rumah tua di depan stasiun Batu Tulis. Pada saat rumah tua itu hendak diratakan, mendadak alat berat yang akan digunakan tidak bisa berfungsi sama sekali.
"Sekitar sini banyak mistisnya, waktu kejadian puting beliung juga itu kan karena sumur tujuh peninggalan Pajajaran mau diratakan. Penunggunya ngamuk," ucap Arif.
Di antara benda cagar budaya yang ada di sekitar lokasi Proyek Batu Tulis, Arif menyebut ada Sumur Tujuh, Bungker Pejuang Kemerdekaan, Taman Bunga Siliwangi, Istana Batu Tulis, hingga sumber Air Kejayaan dan lain sebagainya.
"Kalau kata orang tua dulu, di sekitar sini jangan sompral (sembarangan berbuat atau berkata) harus izin atau permisi-permisi dulu," kata Arif.
Teguh Agung Nugraha, Humas PT. Nindya Karya selalu kontraktor pelaksana pembangunan proyek double track itu mengatakan belum bisa memberikan keterangan detail penyebab crane ambruk. "Saat ini kami masih belum bisa kasih statement apapun karena team kami masih investigasi dan mendalami. Kalau sudah ada hasil akan diinfo lebih lanjut," kata Teguh saat dikonfirmasi.
M.A MURTADHO
Baca juga: Longsor di Proyek Double Track, 2 Rumah Dekat Istana Batu Tulis Tertimpa