Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, menghadapi masalah sampah. Dia melihat banyak homestay di sana yang yang belum disiplin dalam pengelolaan sampah.
“Bahwa sampah ini, mereka (warga) mengeluhkan. Kok, nggak ada tempat pembuangan akhir di sini yang bisa mengelola sampah," kata Sandiaga di Pulau Tidung kemarin, Ahad, 6 Mei 2018, seusai mengikuti lomba renang melawan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dia menuturkan, dalam pelatihan Ok Oce Homestay di Pulau Tidung masaah sampah juga dibahas. Di tengah pelatihan listrik mati sampai tiga kali. Sandiaga Uno menilai ironis karena Pulau Tidung adalah tujuan wisata.
“Sampah yang bisa dijadikan energi listrik, kami tantang (untuk mewujudkannya)."
Baca: Sandiaga Uno ke Bantargebang, Sopir Truk Sampah Teriak Minta Gaji
Beberapa pengusaha, menurut Wagub DKI Sandiaga Uno, tertarik berinvestasi di Pulau Tidung untuk membangun tempat pengelolaan sampah yang bisa diolah menjadi listrik.
Sehari sebelumnya, Menteri Susi Pudjiastuti meminta warga Pulau Tidung menjaga kebersihan laut. Dia berharap masyarakat tidak membuang sampah di laut karena pasti akan dikembalikan ke daratan oleh ombak.
“Jangan bilang sampah itu kiriman, padahal kita juga membuang sampah," ujarnya. "Karang-karang di Pulau Tidung bagusSayang banyak plastik."
Menurut Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah, penyumbang sampah Pulau Tidung adalah kiriman dari laut, masyarakat setempat, dan wisatawan. Sejauh ini, dia menilai volume sampah sudah jauh berkurang. "Kalau akhir pekan paling 2-3 ton."
Di sela kunjungan Sandiaga Uno, Tempo melihat di beberapa lokasi di Pulau Tidung terdapat poster ajakan menjaga lingkungan dan mengurangi sampah. Terdapat poster untuk membawa botol air minum sendiri dan menghentikan penggunaan sedotan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini