Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Wakil Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo mengaku telah menghubungi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok Lienda Ratnanurdianny untuk mempertanyakan kasus penggerudukan tempat ibadah atau kapel di salah satu ruko kawasan Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendrik menyampaikan, Badan Kesbangpol Depok memutuskan aktivitas ibadah di kapel tersebut disetop sementara. Menurut dia, keputusan ini ditetapkan dalam rapat beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya juga menyesalkan keputusan rapat Kesbangpol kemarin yang mengundang semua pihak, ternyata kegiatan di sini dihentikan sampai dua minggu (pekan) ke depan," kata dia pada Minggu, 17 September 2023.
Sebelumnya, puluhan warga Cinere menggeruduk kapel di salah satu ruko di Jalan Bukit Cinere Raya pada Sabtu, 16 September 2023. Dari cerita pengurus kapel, massa datang sekitar pukul 07.30 WIB dan menggedor-gedor gerbang. Massa juga memotret gedung kapel yang baru beraktivitas dua bulan lalu itu.
Kapel yang berlokasi di ruko tiga lantai tersebut adalah pindahan dari Cinere Bellevue Pangkalan Jati, Depok. Masa kontrak untuk menempati Cinere Bellevue Pangkalan Jati sudah habis, sehingga lokasi ibadah dipindahkan ke ruko di Jalan Raya Bukit Cinere.
Tempo menyambangi kapel hari ini. Kapel tampak sepi lantaran ibadah tatap muka alias onsite ditiadakan. Pengurus kapel memutuskan menggelar ibadah online.
Hendrik menyesalkan keputusan penghentian sementara kegiatan ibadah onsite. Dia menilai keputusan ini tak adil bagi jemaat kapel. Sebab, jemaat tidak bisa menjalankan ibadah secara langsung.
"Menurut saya, ini diskriminasi yang tidak perlu terjadi dan tidak boleh terjadi," ucap politikus PDIP ini.
Pemerintah Kota Depok, Hendrik melanjutkan, harus segera mengambil langkah guna mengatasi masalah pelarangan ibadah oleh sejumlah massa ini. Dia bakal mengundang Badan Kesbangpol Depok dan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi.
"Solusinya apa, berikan kebebasan dan rasa aman kepada jemaat di sini untuk beribadah," ucap Wakil Ketua DPRD Kota Depok itu.