Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dinas Sosial akan menyiapkan kebutuhan pangan pasien OTG yang menjalani isolasi mandiri di fasilitas pemerintah.
Tiap wali kota menyiapkan lokasi isolasi mandiri alternatif dengan kapasitas 60-400 tempat tidur.
Pemkot menjalin kolaborasi dengan perusahaan swasta dalam menyiapkan fasilitas isolasi dan protokol kesehatan.
JAKARTA — Sebuah truk engkel kuning berhenti tepat di muka ruang serbaguna kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Petojo Selatan, Gambir, kemarin. Kendaraan Mitsubishi Colt Diesel dengan kapasitas 7 meter kubik tersebut membawa puluhan kasur tipe busa berukuran 200 x 80 sentimeter dengan berbagai corak. Sekelompok pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu langsung mengangkut tumpukan kasur tersebut ke aula yang telah terisi puluhan velbed bercorak loreng tentara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ruang itu bisa menjadi lokasi isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala hingga 200 orang,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi kepada Tempo, kemarin. Pemerintah Jakarta Pusat mulai menyiapkan lokasi isolasi mandiri terkendali tersebut setelah menerima instruksi dari Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, pekan lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016 tersebut meminta semua pegawai DKI mengerahkan seluruh tenaga dan aset untuk melawan ledakan kasus Covid-19, termasuk krisis ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan fasilitas pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, ada Surat Keputusan Gubernur Nomor 762 Tahun 2021 yang menetapkan 32 lokasi karantina terkendali dengan kapasitas 9.461. Sebelum sembilan lokasi di tahap I siap menerima pasien, DKI menambah lokasi baru: JIExpo dan lima kantor wali kota se-Jakarta. Lokasi konser dan pameran di Kemayoran, Jakarta Pusat, itu diperkirakan bisa menampung hingga 24 ribu pasien. “JIExpo masih disiapkan. Masih ada beberapa yang harus kami selesaikan,” ujar Irwandi.
Untuk bangsal perawatan di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, petugas juga sedang menyiapkan peralatannya, dengan menggandeng lembaga lain. Saat ini telah ada velbed pinjaman TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Untuk kasur dan perlengkapan harian pasien, DKI meminta bantuan perusahaan swasta.
Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran, Jakarta. Dok.TEMPO/Dwianto Wibowo
Kesibukan yang sama berlaku di kantor pemerintah kota lain di Jakarta. Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim tengah menyiapkan Gedung Balai Yos Sudarso di kompleks perkantoran itu. Jika balai itu penuh, mereka masih memiliki sisa tempat di empat ruangan ini di sana. Saat ini petugas sedang berupaya mendatangkan 300 kasur dan velbed, tenda dapur umum, serta tenda tenaga kesehatan.
Sama seperti Irwandi, Ali belum bisa memastikan kapan lokasi isolasi mandiri tersebut mulai buka pintu. Namun dia menjamin balai karantina kantoran itu siap dipakai apabila ada lonjakan jumlah kasus yang tak bisa tertampung di Rumah Susun Nagrak. Rusun tersebut termasuk lokasi isolasi tahap II yang baru dibuka dua pekan lalu.
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Mohammad Anwar mengatakan kebutuhan tenaga medis di lokasi isolasi akan berasal dari pusat kesehatan masyarakat. Sedangkan konsumsi pasien digarap Dinas Sosial. Pemerintah Kota Jakarta Timur sendiri menyiapkan ruang serbaguna di Gedung Blok A dan dua lantai Blok C yang diprediksi mampu menampung hingga 400 tempat tidur. “Tengah menyiapkan juga mesin cuci, jemuran, serta lokasi olahraga dan jemur diri,” kata Anwar.
Pejabat pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, menyatakan persiapan fisik fasilitas isolasi di tempat kerjanya sudah hampir rampung. Pemkot sendiri menyediakan dua lokasi, yaitu ruang serbaguna dan Masjid Darul Jannah di Gedung Blok B dan C Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dengan daya tampung mencapai 250 tempat tidur. “Kami berharap pasien lebih dulu dirujuk ke Rusun Pasar Rumput Manggarai. Tapi kami sudah siap kalau ada green light untuk mulai menampung,” ujar dia.
Di Jakarta Barat, pemerintah kota menyiapkan aula Masjid Assahara di perkantoran yang berlokasi di Kecamatan Kembangan itu sebagai lokasi karantina pasien Covid-19. Tempat ini menjadi alternatif terakhir bila semua lokasi isolasi di Jakarta Barat penuh. Sebelumnya, pasien dirujuk ke Masjid Hasyim Asyari, Gelanggang Olahraga Kebon Jeruk, dan GOR Grogol. Belakangan, Rumah Susun Daan Mogot juga masuk opsi dengan daya tampung mencapai 1.500 ribu pasien.
FRANSISCO ROSARIANS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo