Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Secara tradisional, pria adalah pencari nafkah utama untuk keluarga. Namun sekarang banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga dan pencari nafkah utama di keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Contohnya adalah selebritas Chika Jessica, yang telah menjadi tulang punggung keluarga, tidak hanya untuk keluarga inti, tapi juga keluarga besarnya. Chika menjadi tulang punggung keluarga untuk membantu ayah, ibu, dan kakaknya secara finansial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebetulnya, kalau kita berbicara mengenai perempuan yang menikah dan harus membiayai sebagian besar kebutuhan keluarganya, biasanya perempuan tersebut akan sangat mendominasi keputusan-keputusan penting,” ujar psikolog Ayoe Sutomo.
Baca juga:
Chika Jessica Tulang Punggung Keluarga, Psikolog Ungkap Dampaknya
Chika Jessica Tulang Punggung Keluarga, Kuncinya Kontrol Diri
Jadilah Ibu Tiri Teladan, Terima Anak Tiri dan Ibunya dengan Baik
Karena itu, perempuan yang sudah menikah dan menjadi pencari nafkah utama sebaiknya membahas dengan suami peran masing-masing. Ada beberapa solusi yang bisa menjadi keputusan bersama antara suami dan istri.
“Walaupun menjadi yang dominan, istri juga tetap menghargai suami, sebagaimana seharusnya nilai pernikahan dipegang di Indonesia ini,” ucap Ayoe.
Pilihan lain adalah bertukar peran dengan suami. Sekarang banyak juga suami yang mengurus keperluan domestik. Suami yang lebih sering mengurus rumah tangga dan istri menjadi pencari nafkah utama. Hal tersebut juga bisa menjadi solusi yang disetujui kedua pihak.
Tentunya diskusi ini harus dilakukan dengan penuh perhatian. Masih banyak juga pihak luar yang suka ikut campur, terutama karena di Indonesia masih belum banyak istri yang menjadi pencari nafkah utama di keluarga.
“Bila saling menghargai, seharusnya tidak ada masalah,” ujar Ayoe.