Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Ghoni terkejut saat membuang sampah pada Kamis pagi, di belakang rumahnya menemukan potongan kaki di dekat perlintasan kereta api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah Abdul di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi berada di pinggir perlintasan kereta api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu melihat potongan kaki itu, Abdul seperti sudah punya firasat. Dengan cepat ia masuk kembali ke dalam rumah dan mencari keberadaan Dulbari. Dan benar saja, adik iparnya tak ada di rumah pada Kamis itu.
Abdu lalu keluar lagi dan berjalan sepuluhan meter dari lokasi ia menemukan potongan kaki tadi. Bukan Dulbari yang ia temukan, tapi potongan tubuh lain yang ia temukan. Potongan badan itu menjawab firasat Abdul, Dulbari pagi itu tewas.
"Korban tertabrak dan terpental hingga 20 meter," kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Polisi Hotma Sitompul dalam keterangan resmi tertulis. Peristiwa itu terjadi pukul 05.05 WIB.
Potongan badan itu adalah tubuh milik Dulbari. "Potongan badan dan benar bahwa mayat tersebut adalah adik iparnya," ujar Hotma.
Berdasarkan kesaksian masinis kereta, kata Hotma, korban tampak sedang duduk di atas rel saat kereta hendak melintas. "Masinis membunyikan terompet kereta, namun, (korban) tidak didengar atau tidak beranjak sehingga korban tertabrak," ujar Hotma.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung mengevakuasi jenazah dan potongan tubuh korban. Polisi lalu membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.