Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana dengan bisnis resor yang Anda kelola jika lahannya berubah konsep menjadi Bukit Algoritma?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Justru kami bersyukur. Selama ini kami hanya mengandalkan keindahan alam, tapi sulit berkembang karena kurangnya aksesibilitas, kemudian ditambah pandemi. Tantangannya saat ini justru bagaimana kami menciptakan inovasi pariwisata. Dengan menjadi ruang atau rumah bagi para pelaku inovator teknologi, tentu ada harapan baru bagi kami, bukan hanya untuk bisa kembali seperti dulu, tapi lebih relevan ke depan di bidang teknologi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai tempat berburu tetap?
Kebetulan orang tua saya sudah sepuh, beliau mau mentransformasi perburuan ini jadi semacam taman safari. Untuk edukasi juga.
Berapa luas lahan yang sudah dipegang Bintangraya?
Kalau izin usaha perkebunan memang mencapai 11.653 hektare di delapan kecamatan. Total di Kecamatan Cikidang-Cibadak baik hak guna bangunan (HGB) maupun hak guna usaha yang dalam proses menjadi HGB itu ada lahan yang kami miliki. Totalnya 800-900 lebih. Tapi yang satu hamparan itu sekitar 888 hektare.
Berapa luas lahan untuk Bukit Algoritma?
Kurang-lebih dari 888 hektare, nett ruang pengembangan Bukit Algoritma bisa mencapai 500 hektare.
Lahan itu akan dijual atau disewakan?
Itu fleksibel nanti lahannya, tergantung pola bisnis investor.
Apakah ayah Anda, Budi Handoko, terlibat dalam proyek ini?
Untuk proyek ini dan ke depan, saya yang menjalankan. Beliau sebagai mentor. Intinya, beliau sangat senang kalau kami yang muda mendapat kesempatan. Walaupun untuk teknologi quantum computing, pada dasarnya apa yang dulu beliau rintis bisa jadi sesuai dengan harapan yang baik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo