Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pencinta makanan sehat tentu tahu pentingnya probiotik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Probiotik merupakan bakteri hidup dan ragi yang baik untuk sistem pencernaan dan kekebalan. Dalam jangka panjang, probiotik melindungi dari penurunan fungsi kognitif. Sumber probiotik yang dikenal baik adalah kefir dan yogurt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kefir dan yogurt memiliki banyak kemiripan. Keduanya adalah produk susu fermentasi yang secara fisik sangat mirip. Namun, ada beberapa hal utama yang membedakan keduanya, termasuk cara pembuatan, kegunaan, dan jumlah manfaat kesehatan usus yang ditawarkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi mana sumber probiotik yang lebih baik untuk kesehatan usus? Ahli diet terdaftar Andrea Mathis menjelaskan bahwa kefir dan yogurt difermentasi dari susu. Yogurt difermentasi hanya dengan bakteri sedangkan kefir difermentasi dengan bakteri dan ragi.
Yogurt dibuat dengan memanaskan susu, lalu menambahkan kultur hidup (yang mengandung bakteri), membiarkannya mengeras lalu mendinginkannya.
Untuk membuat kefir, dibutuhkan biji kefir yang mengandung bakteri dan ragi. Setelah Anda menambahkan satu sendok teh biji kefir ke dalam secangkir susu, tutupi, dan diamkan selama 24 jam.
“Perbedaan dalam cara membuatnya juga mengubah rasa dan tekstur,” kata Mathis. "Yogurt lebih kental dan lembut sedangkan kefir lebih cair." Ilustrasi kefir. ShutterstockIlustrasi kefir. shutterstock.com
Dari segi rasa, katanya ragi dalam kefir membuatnya terasa lebih asam daripada yogurt.
Karena tekstur dan rasanya berbeda, Mathis mengatakan cara penggunaannya juga berbeda. "Kefir adalah minuman probiotik yang dapat dimakan saat bepergian, sedangkan yogurt adalah sesuatu yang cenderung dimakan dengan sendok," katanya.
Yogurt juga lebih sering digunakan saat memasak sebagai pengganti mentega atau minyak. “Ini sangat efektif untuk makanan yang dipanggang karena memberikan kelembapan," Mathis menambahkan.
Sedangkan kefir tidak bisa digunakan untuk memasak karena terlalu encer dan bisa mengubah rasa makanan.
Lalu bagaimana dengan nutrisi? Mathis mengatakan keduanya memiliki beberapa manfaat yang tumpang tindih, tetapi ada kualitas lain yang membedakannya. “Keduanya adalah sumber protein yang baik,” kata Mathis. Jadi, tinggal pilih mana yang disuka.
Kefir tawar mengandung delapan gram protein per porsi satu cangkir dan yogurt tanpa rasa memiliki rata-rata enam gram per porsi satu cangkir. Baik kefir dan yogurt memiliki jumlah karbohidrat yang sama juga, masing-masing sembilan gram dan 10 gram per porsi satu cangkir.
Namun, karena kefir dibuat dengan bakteri hidup dan ragi, sedangkan yogurt hanya dibuat dari kultur bakteri hidup, kefir lebih tinggi manfaat probiotiknya. "Kefir sebenarnya bisa memiliki probiotik tiga kali lebih banyak dari yogurt," ujar Mathis.
Jadi, jika Anda benar-benar ingin mengonsumsi bakteri usus yang baik, kefir akan menjadi pilihan terbaik.
Kefir juga lebih tinggi kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang dan jantung. Kefir memiliki 300 miligram kalsium per porsi sementara yogurt memiliki 180 miligram per porsi. Kefir juga sedikit lebih tinggi mengandung vitamin A, nutrisi yang penting untuk kesehatan mata, kesehatan tulang, dan kekebalan. Satu prosi kefir mengandung 300 mikrogram sementara yogurt memiliki 230 mikrogram.
Meski nutrisi kefir sedikit lebih tinggi, keduanya pilihan sehat untuk diet. Tapi hati-hati, perhatikan kandungannya karena banyak produsen yang menambahkan gula.
"Daripada membeli yogurt atau kefir yang tinggi gula tambahan, saya sarankan membelinya tanpa rasa dan menambahkan buah atau sedikit madu sendiri di rumah,” kata Mathis