Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Yuk Ajak Anak Masak Hidangan Natal dan Rasakan Manfaatnya

Buat para ibu yang ingin menyiapkan hidangan Natal, kenapa tidak melibatkan anak dan rasakan manfaatnya buat si kecil.

23 Desember 2017 | 07.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak dan ibu memasak bersama. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Natal, momen berharga akan banyak dilalui, termasuk mengolah hidangan khas dengan penuh cinta untuk keluarga. Agar tidak repot, apalagi bila berencana menjamu banyak orang, libatkanlah anak dalam memasak hidangan juga membuat kue Natal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesediaan si kecil, termasuk ikut merancang menu, menjadi kado yang indah untuk ibu. Tidak hanya menyenangkan, memasak bersama juga punya segudang manfaat bagi si kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Memperkuat ikatan batin

Memasak bersama anak merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. Psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi. mengatakan, sambil memasak ibu dan anak bisa mengobrol atau berdiskusi sehingga mempererat ikatan batin mereka.

2. Melatih kerja sama

Memasak bersama tak ubahnya seperti mengajari tentang kerja tim.

“Ketika memasak bersama, ibu dan anak bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dalam hal ini menciptakan hidangan Natal. Secara langsung, si anak akan belajar tentang kerja tim dan kerja sama yang tentunya merupakan bekal yang baik untuk kehidupan si anak,” jelas Ayoe.

3. Melatih berpikir menyeluruh

Ketika Anda merencanakan memasak hidangan Natal bersama anak, sebaiknya juga libatkan anak untuk merencanakan makanan yang akan dimasak.

“Ajak anak untuk terlibat dari awal seperti merencanakan menu, berbelanja bahan baku, memasak, hingga menghias makanan. Melibatkan anak dalam proses memasak dari awal sampai akhir akan melatih anak untuk berpikir secara menyeluruh, yaitu dengan membuat action plan (perencanaan),” papar Ayoe.

4. Melatih kemampuan motorik

Menurut Ayoe, melibatkan anak dalam proses memasak dapat melatih kemampuan motoriknya, terutama kemampuan motorik halus.

“Motorik halus itu adanya di ujung-ujung bagian tubuh, contohnya adalah jari. Saat memasak, anak banyak memegang sesuatu misalnya buah, sayur bahkan alat-alat memasak. Hal-hal seperti itu akan melatih motorik halus sehingga keterampilan si kecil lebih terasah,” jelas Ayoe.

5. Menghargai proses

Dari memasak, anak belajar untuk menghargai proses.

“Ketika terlibat proses memasak hingga menjadi suatu hidangan, anak akan belajar menghargai sesuatu. Jika ada anak yang misalmya tak suka buah atau sayur tertentu kemudian memasaknya, ia akan menghargai proses yang telah ia lalui dalam membuat hidangan itu sehingga ia akan berkeinginan mencicipinya. Terlebih lagi jika anggota keluarga yang lain ikut memakan lalu memuji masakannya, ini akan membuat anak merasa percaya diri dengan apa yang ia lakukan,” tutur Ayoe.

Meski memasak bersama banyak manfaatnya, orang tua juga harus memperhatikan berbagai hal seperti menciptakan suasana menyenangkan di dapur agar anak tidak cepat bosan, juga membiarkan anak untuk berpendapat atau memilih hidangan yang ia sukai untuk diolah.

“Jangan langsung mematahkan ide yang diusulkan anak, dengarkan dan diskusikan pendapatnya. Sadari bahwa anak tengah belajar, jadi apa pun yang dihasilkannya, hargailah proses anak untuk mau belajar,” tutur Ayoe.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus