Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah narasi beredar di Facebook dan Instagram [arsip] yang mengatakan bahwa Pemerintah Ukraina memanen dan menjual organ tubuh manusia, dari kalangan anak-anak dan tentara korban perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Narasi itu juga menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat aturan yang membuktikan mereka secara rahasia mengambil dan memperdagangkan organ tubuh manusia secara ilegal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut bunyi narasinya: Rusia pernah melaporkan adanya praktek itu di Ukraina, dan Rusia dituding menyebarkan fake news. Sekarang seakan terbukti benar. Mengerikan sekali perilaku orang di Ukraina.
Namun, benarkah peraturan yang ditandatangani Zelensky membuktikan ada adanya perdagangan organ tubuh manusia oleh pemerintah, secara rahasia, di Ukraina?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan, tuduhan bahwa pemerintah Ukraina memanen dan menjual organ tubuh manusia tidak akurat.
Parlemen unikameral Ukraina pada Desember 2021, mengamandemen undang-undang yang mengatur transplantasi bahan anatomi ke manusia. Namun undang-undang tersebut tidak berisi tentang pengambilan dan memperdagangkan organ tubuh manusia dari kalangan anak-anak dan tentara korban perang.
Menurut media independen Rusia, The Insider, faktanya undang-undang tersebut berisi dua hal yakni:
1) pernyataan keinginan seseorang yang setelah meninggal dunia menjadi pendonor materi anatomi manusia, mengenai pemberian persetujuan atau penolakan terhadap donasi atas setelah seseorang meninggal dunia (anumerta);
2) pernyataan kehendak dari pasangan kedua atau salah seorang keluarga dekat orang tersebut (anak, orang tua, saudara kandung), atau orang yang telah berjanji untuk menguburkan orang yang meninggal, yang telah memberikan persetujuan dengan cara yang ditetapkan dalam undang-undang untuk pengambilan bahan anatomi untuk tujuan transplantasi dan/atau pembuatan bioimplan dari tubuh orang yang meninggal.
Lewat undang-undang tersebut, warga Ukraina memang dapat mendonasikan organnya. Tapi persyaratan atas hal ini cukup ketat. Hukum Ukraina juga mengatur bahwa warga sipil dan tentara yang terbunuh selama perang tidak dianggap sebagai pendonor.
Donasi organ tubuh harus dilakukan dengan persetujuan seumur hidup dari almarhum atau dengan persetujuan keluarga terdekatnya
Asal-usul disinformasi
Dikutip dari My Detector, organisasi pemeriksa fakta independen anggota jaringan pemeriksa fakta Eropa (EFCN), menjelaskan, tuduhan tersebut tak berdasarkan bukti tersebut telah menyebar sejak 2014 atau saat konflik di Ukraina timur dimulai. Pada tahun 2019, tuduhan tersebut diperkuat oleh sumber-sumber berbahasa Georgia dan Rusia. Disinformasi kembali menyebar pada 2021 dan 2022, saat Rusia menginvasi Ukraina.
Salah satu narasi yang menyebar pada 2022, Palang Merah Mariupol, Ukraina, dituduh terlibat dalam perdagangan organ anak-anak di Mariupol. Saat itu, Vladimir Taranenko, kepala organisasi nonpemerintah “Detasemen Rakyat” di Republik Rakyat Donetsk, Rusia, menerbitkan sebuah video di saluran Telegram. Video itu diklaim diambil di salah satu kantor Palang Merah di Mariupol, yang menurutnya lebih dari 1000 kartu medis anak-anak ditemukan di sana yang berisi data medis anak-anak, termasuk informasi tentang organ tubuh mereka yang sehat.
Menurut video tersebut, mereka juga menemukan “petunjuk” tentang penggunaan senjata dan laporan terkait pembelian inkubator laboratorium. Faktanya, tidak ada bukti nyata yang mendukung klaim tersebut yang disajikan dalam video tersebut.
Akan tetapi, Komite Internasional Palang Merah menyebutkan bahwa video tersebut berisi tuduhan palsu dan sepenuhnya salah. Buku petunjuk penggunaan senjata adalah buku informasi manual yang digunakan organisasi tersebut untuk memberitahu masyarakat yang berada di bekas wilayah operasi militer. Panduan tersebut tersedia secara terbuka dan juga tersedia di toko daring Amazon.
Komite Internasional Palang Merah juga mencatat bahwa organisasi tersebut menyediakan inkubator bagi keluarga untuk memulai peternakan unggas dalam kerangka program pertanian untuk pemberdayaan ekonomi penduduk di wilayah yang terkena dampak konflik bersenjata. Dengan demikian, pembelian inkubator oleh organisasi tersebut tidak terkait dengan "eksperimen biologis" apa pun.
Video tersebut diverifikasi oleh lembaga pemeriksa fakta Ukraina, StopFake. disinformasi serupa mengenai Palang Merah juga disebarkan pada tahun 2021.
Lembaga pemeriksa fakta Ukraina, Vox Ukraina, pernah mendiskusikan isu ini bersama Direktur Institut Bedah dan Transplantasi Nasional Shalimov, Alexander Usenko, dan kepala departemen bedah Asosiasi Medis Pertama Lviv, Gnat Gerich.
Hasil diskusi menyoroti bahwa prosedur transplantasi organ memerlukan tim besar yang terdiri dari spesialis berpengalaman dan infrastruktur medis yang berteknologi canggih, serta ada batas waktu maksimal antara pengambilan dan transplantasi. Faktor-faktor ini sulit tersedia di lapangan, dalam situasi konflik.
Artikel Voanews.com juga membantah narasi yang mengatakan Amerika Serikat membantu dalam kegiatan ilegal pengambilan donor organ tubuh tentara dan dan anak-anak Ukraina korban perang.
Media Amerika Serikat itu menyatakan Rusia telah menyebarkan narasi keliru terkait praktik rahasia jual-beli organ tubuh manusia di Ukraina sebagai propaganda untuk melawan negara tersebut.
Faktanya, narasi tersebut memang bersumber dari pejabat, media, dan website pemerintah Rusia. Salah satunya juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pernyataannya pada awal tahun 2024.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan pemerintah Ukraina melakukan pengambilan organ anak-anak dan tentara korban perang untuk diperjual-belikan adalah klaim keliru.
Ukraina memang memiliki undang-undang yang mengatur tentang transplantasi organ. Akan tetapi hukum Ukraina mengatur bahwa warga sipil dan tentara yang terbunuh selama perang tidak dianggap sebagai pendonor.
Donasi organ tubuh harus dilakukan dengan persetujuan seumur hidup dari almarhum atau dengan persetujuan keluarga terdekatnya
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]