Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa digitalisasi aksara Sunda merupakan contoh manifestasi yang tepat. Hal itu disampaikannya dalam sambutan acara Simposium Digitalisasi Aksara Sunda secara virtual di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 7 Juni 2021. Acara itu digelar oleh Pemerintah Kota Bogor dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengaku sangat senang karena momentum ini pertama kali dimulai dari Kota Bogor. "Ini adalah ikhtiar awal, saya bangga karena ini dimulai di Bogor, bukan di tempat lain, karena di sinilah ibu kota Kerajaan Pakuan Pajajaran 5 abad yang lalu. Bukan di Bandung, bukan di Bekasi, bukan di Tangerang," ungkap Bima Arya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heru Nugroho selaku Wakil Ketua Bidang Pengembangan Bisnis, Kerjasama dan Marketing PANDI mengapresiasi pernyataan Wali Kota Bogor. Acara itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara daring selama dua hari, yang dikemas dalam bentuk webinar, workshop dan Focus Group Discussion (FGD).
"Dalam pembukaan simposium tadi, pernyataan yang disampaikan Wali Kota menurut saya cukup berani dan patut diapresiasi. Saya menganggap ini sebagai sebuah sinyal baik keseriusan dukungan Pemkot Bogor untuk bersama-sama melakukan aksi nyata dalam mendigitalisasikan aksara Sunda dan bukan hanya sekedar retorika politis semata," tukas Heru dalam keterangan rilisnya.
Heru mengatakan dalam proses pendaftaran aksara Sunda menuju go digital dibutuhkan semacam peraturan pemerintah yang secara spesifik menyebutkan bahwa memang aksara daerah tersebut diatur dan tertuang dalam sebuah peraturan.
"Dalam hal ini aksara Sunda sudah mempunyai modal yang cukup karena Kota Bogor sudah mempunyai Peraturan Walikota Bogor No. 62 Tahun 2017 tentang Pemartabatan Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda di Ruang Publik, sebagai dasar acuan untuk proses selanjutnya," ungkap Heru.
Di tempat terpisah, Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengapresiasi para narasumber yang terlibat pada gelaran Simposium Digitalisasi Aksara Sunda tersebut. Menurutnya, Simposium ini merupakan inovasi pelestarian aksara daerah khususnya aksara Sunda supaya bisa masuk ke dunia digital.
"Saya berterima kasih dan berharap dengan adanya simposium aksara Sunda, bisa menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan aksara Sunda ke depannya, sehingga estafet literasi aksara bisa diteruskan pada generasi selanjutnya. Dengan demikian, digitalisasi ini bisa lebih memudahkan berbagai hal mulai dari pendidikan hingga kebutuhan praktis dalam pemanfaatan aksara Sunda," pungkas Yudho.
Baca:
PANDI Gelar Simposium Digitalisasi Aksara Sunda di Hari Jadi Bogor