Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 23 - 24 Januari 2024. Penyebabnya adalah Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia, pada koordinat 12.0° Lintang Selatan, 91.6° Bujur Timur, atau sekitar 1489 km sebelah barat daya Bengkulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat - Barat Laut dengan kecepatan 6 - 30 knot," kata Prakirawan BMKG, Amryuda Mas Nalendra Jaya melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, dan perairan selatan Banten - Yogyakarta.
Potensi gelombang tinggi juga bakal terjadi di sejumlah wilayah. Antara lain di Selat Bali, Lombok bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, Selat Wetar, perairan utara Kupang, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat, Laut Natuna Utara, perairan Kalimantan Tengah bagian timur, perairan Pati - utara Madura, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Seram, Laut Halmahera, perairan Kaimana, dan perairan Raja Ampat - Sorong.
"Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Timur, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTT, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua," kata Amryuda.
Untuk itu, Amryuda meminta masyarakat memperhatikan soal keselamatan pelayaran. Misalnya, perahu nelayan untuk berhati-hati saat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).
IRSYAN HASYIM