Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan bertemu dengan CEO Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 17 April 2024. Agenda itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Jakarta, Selasa.
"Besok rencananya CEO Apple Tim Cook akan diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka jam 09.30 WIB," katanya melalui pesan singkat sebagaimana dikutip Antara, Selasa.
Ia mengatakan, dalam pertemuan itu akan dibahas peluang investasi Apple di Indonesia yang penting bagi ekosistem kemajuan teknologi global. "Detailnya nanti tunggu pertemuan besok. Bagus untuk Indonesia karena negara kita menjadi bagian penting dari ekosistem kemajuan teknologi," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pada hari Senin, Apple telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan belanja di Vietnam, ketika CEO Tim Cook tiba di negara Asia Tenggara itu untuk kunjungan dua hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raksasa teknologi yang berbasis di California itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran untuk pemasok di negara tersebut, tetapi tidak merinci jumlah yang akan dibelanjakan atau ke mana dana tersebut akan difokuskan.
Pembuat iPhone tersebut mengatakan telah menghabiskan hampir 400 triliun dong (Rp 257 triliun) sejak tahun 2019 melalui rantai pasokan di Vietnam dan lebih dari dua kali lipat pengeluaran tahunan di negara tersebut pada periode yang sama.
“Mulai dari kerja sama dengan pemasok lokal, hingga mendukung proyek air bersih dan kesempatan pendidikan, kami berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan di Vietnam,” kata Cook dalam pernyataannya sebagaimana dikutip Al Jazeera, Senin.
Vietnam telah menjadi pusat manufaktur Apple yang paling penting di luar Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemasok seperti Luxshare, Foxconn, Compal, dan GoerTek mengoperasikan pabrik yang mempekerjakan lebih dari 150.000 orang Vietnam.