Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Hilang Rp 1.513 Triliun, Karyawan Google Tidak Senang dengan Pengumuman Bard

Karyawan Google menyebut peluncuran chatbot AI itu terburu-buru dan gagal.

12 Februari 2023 | 10.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan Google memperbincangkan pengumuman perusahaan tentang Bard, saingan ChatGPT, dan banyak yang tidak senang dengan bagaimana keadaannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut sebuah laporan dari CNBC, sebagaimana dikutip The Verge, karyawan Google menyebut peluncuran chatbot AI itu "terburu-buru" dan "gagal" dalam postingan di papan pesan internal perusahaan, dengan banyak yang menargetkan CEO Sundar Pichai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Google mengumumkan Bard awal pekan ini dalam upaya untuk mengungguli Microsoft, yang mengumumkan Bing yang didukung ChatGPT sehari kemudian. Tetapi ketika perusahaan men-tweet demo Bard pada hari Senin, beberapa pengguna menunjukkan bahwa chatbot itu mengandung kesalahan faktual. 

Sementara itu, seorang presenter di acara pencarian Google pada hari Rabu lupa akan telepon yang akan mereka gunakan untuk memamerkan salah satu fitur Bard, dan beberapa karyawan dilaporkan bahkan tidak menyadari bahwa itu sedang berlangsung.

“Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, gagal, dan buram,” tulis seorang pengguna dalam postingan yang mendapat banyak suara positif yang dilihat oleh CNBC, yang mengacu pada pemutusan hubungan kerja bulan lalu yang menghilangkan 12.000 pekerja. 

Karyawan Google lainnya dilaporkan mem-posting meme yang membandingkan tahun lalu di Google dengan kebakaran tempat sampah, sementara karyawan lain mengatakan "mendorong Bard ke pasar dengan panik membuktikan ketakutan pasar tentang kami." 

Saham Google mengalami pukulan yang cukup besar setelah berita tentang kesalahan Bard mulai beredar, kehilangan hampir US$ 100 miliar (Rp 1.513 triliun) dari nilai pasarnya hanya dalam satu hari.

Pada bulan Desember lalu, Pichai dan kepala AI Jeff Dean dilaporkan menyatakan keprihatinan tentang masalah ini, dan menyatakan bahwa ada "risiko reputasi" yang muncul bersamaan dengan merilis alat AI terlalu dini. 

Perusahaan tampaknya mengubah nadanya setelah alat ChatGPT Open AI tersedia secara luas, dan meminta bantuan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin untuk membantu merencanakan respons perusahaan.

Pesaing ChatGPT Google tidak akan melihat ketersediaan yang lebih luas selama berminggu-minggu, tetapi dengan rencana Microsoft untuk meningkatkan pencarian web dengan bot yang dapat memberikan jawaban beranotasi untuk berbagai jenis pertanyaan, tidak mengherankan bahwa Google - yang bisa dibilang raja pencarian - memutuskan untuk memerkan Bard saat ini, meskipun itu sedikit lebih awal dari yang diharapkan.

THE VERGE

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus