Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Surat pamitan Peter Bithos, founding CEO HOOQ, perusahaan aplikasi layanan streaming video on demand, beredar di grup percakapan di media sosial. HOOQ yang selama ini 'mengudara' di lima negara; Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand dan India, telah resmi menutup layanannya karena bangkrut per 30 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam surat pamitan yang ditulisnya di media sosial Linkedin, Bithos membukanya dengan menuliskan, “Every great story has its end.” Dia mengisahkan pendirian HOOQ pada 2015 lalu, dan selama lima tahun kemudian berhasil merengkuh lebih dari 80 juta pengguna terdaftar di lima negara di Asia tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bithos mengatakan banyak tantangan yang sudah dilalui perusahaan platform video yang berbasis di Singapura itu dalam periode yang sama. Banyak juga kesuksesan dan kegagalan. “Dan kadang, keputusan strategis terberat yang dibuat adalah ketika harus berhenti berjuang,” tulisnya.
Bithos tak lupa berterima kasih kepada para karyawan, kreator, mitra, investor dan mereka yang disebutnya HOOQstr dulu dan sekarang. “You made this story epic. Thank you,” tulisnya menutup surat bertanda tiga hari lalu itu.
HOOQ mengajukan pailit pada 27 Maret lalu dan resmi tutup 30 April, menjadikannya ironi karena saat yang bersamaan bisnis streaming video tengah populer karena situasi pandemi. Dia dibangun atas kerja sama Sony Pictures, Warner Bros, dan SingTel saat layanan Netflix--pemain terbesar di industri yang sama saat ini--masih terbatas lima tahun lalu.
Maret lalu, HOOQ menyebut lanskap kompetisi yang telah menjadi brutal dan perubahan dalam industri media streaming di balik pengajuan pailit. “Penyedia konten global dan lokal kini lebih suka langsung, ongkos konten tetap tinggi, dan konsumen yang bersedia membayar tak banyak bertambah di antara pilihan yang bertambah," katanya kepada Technode Global.
Per artikel ini dibuat, Sabtu 2 Mei 2020, laman hooq.tv juga sudah tidak aktif. Gantinya, layar muka web itu diisi dengan narasi pemberitahuan tak ada lagi layanan dan ucapan terima kasih.