Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Startup layanan video on demand HOOQ menggandeng rumah produksi MD Entertainment untuk memproduksi proyek 'hibrida'. Proyek ini digadang-gadang menjadi inovasi pertama yang pernah ada dalam industri perfilman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proyek hibrida adalah sebuah film yang juga merupakan sebuah serial pada saat yang bersamaan. Ini unik dan jadi inovasi terbaru kami bersama MD Entertainment," kata Chief Content Officer Jennifer Batty di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut lagi, Batty menjelaskan ada empat naskah untuk proyek hibrida di mana masing-masing naskah akan menghasilkan satu film dan satu series pada saat yang bersamaan. Empat proyek hibrida ini akan resmi dirilis melalui HOOQ pada 2020 mendatang.
"Film dan serial dari satu naskah proyek hibrida akan dikembangkan dan diproduksi secara bersamaan karena keduanya saling berhubungan," kata Batty. Sampai saat ini belum diketahui judul dari keempat naskah tersebut.
Selain MD Entertainment, HOOQ juga turut menggandeng rumah produksi Starvision untuk menghadirkan tayangan sitkom populer berjudul Cek Toko Sebelah musim kedua dan ketiga. Hasil kerja sama lainnya dengan Starvision ialah serial Yowis Ben musim pertama yang direncanakan tayang pada Februari 2020 mendatang.
Selanjutnya, HOOQ juga bekerja sama dengan rumah produksi Marawa untuk serial Brata musim kedua. Kemudian bekerja sama dengan Vice Media untuk talk show berjudul In My Humble Opinion atau IMHO yang dijadwalkan akan tayang pada Oktober 2019. Sedangkan hasil kerja sama dengan Telkomsel, HOOQ menyajikan tayangan kompetisi komedi berjudul Stand Up Battle Indonesia.
Sebelumnya, dalam rangka menghadirkan konten-konten bernuansa lokal, HOOQ mengumumkan ada 19 konten baru yang diproduksi atas kerja sama dengan rumah produksi yang ada di Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Sebagian besar konten tersebut diproduksi oleh rumah produksi asal Indonesia, yakni 14 konten. Lalu disusul oleh Filipina dan Thailand dengan masing-masing dua konten, serta Singapura dengan satu konten.
GALUH PUTRI RIYANTO