Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kata sandi atau password yang berbeda dari satu akun ke akun media sosial (medsos) lain terkadang membuat Anda mudah terlupa ketika hendak login kembali. Sebagai jalan pintas, Anda mungkin menggunakan satu kata sandi yang sama untuk semua akun. Hal ini ternyata sangat berisiko akan adanya potensi kejahatan siber oleh peretas (cybersecurity).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laporan data Dashlane, rata-rata seseorang memiliki 15 akun online yang dilindungi oleh kata sandi. Faktanya, 75 hingga 93 persen pengguna internet di dunia menggunakan kembali kata sandi yang sama di beberapa situs lain. Hasil penelitian juga menunjukan kebiasaan ini menyumbang penyebab angka kasus cybersecurity meningkat dari tahun ke tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut CEO layanan keamanan LastPass, Joes Siegrist, tindakan menggunakan satu kata sandi yang sama tanpa adanya variasi atau kombinasi adalah hal yang paling berbahaya dalam dunia digital. “Kata sandi diibaratkan seperti halnya pintu kunci rumah. Jika salah satu kunci dicuri orang lain, terbukalah semuanya,” ujar Siegrist dikutip Tempo dari laman Business Insider.
Seperti diketahui, kata sandi menjadi garis pertahanan pertama untuk melindungi informasi Anda dari ancaman siber. Itulah sebabnya, Anda disarankan memuat kata sandi yang tidak hanya kuat tetapi juga unik. Dilansir dari laman Pusat Layanan Informasi Kanada, penggunaan kata sandi yang sama di beberapa akun medsos dapat menyebabkan terjadinya ‘isian kredensial’.
Isian kredensial adalah suatu kondisi di mana peretas menggunakan kredensial login yang dicuri sebelumnya dari satu akun dan kemudian mencocokkan kode kredensial tersebut ke beberapa akun medsos atau situs web lain yang Anda miliki. Misalnya, bayangkan jika kata sandi akun belanja online dan rekening bank online sama, peretas akan sangat mudah mengakses informasi keuangan Anda.
Menggunakan kata sandi yang sama membuat informasi pribadi Anda rentan untuk diretas. Data pribadi yang berhasil dicuri, lalu digunakan oleh peretas untuk berbagai motif kepentingan. Salah satunya yakni untuk mencuri keuangan dan menyebarkan identitas yang bersifat pribadi ke khalayak umum. Jadi, jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun medsos. Pun pastikan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun Anda.
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.