Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggandeng Google dan enam merek di industri laptop untuk mengembangkan perangkat Chromebook lokal untuk layanan pendidikan di Indonesia. Keenam merek dalam negeri itu adalah Advan, Axioo, Evercoss, SPC, Zyrex, dan TSM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek, Wikan Sakarinto, menjelaskan, kerja sama tersebut menargetkan produksi ratusan ribu unit laptop pada 2022. “Ini untuk mendukung aktivitas layanan belajar mengajar secara digital,” ujar dia dalam acara virtual, Selasa, 3 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pandemi Covid-19 telah mengubah kondisi khususnya bidang pendidikan. Menurut Wikan, penggunaan layanan digital dan teknologi yang semakin meningkat tidak dapat ditinggalkan, karena layanan atau praktik yang biasanya dilakukan secara tatap muka berubah menjadi daring dan digital.
Oleh karena itu, Wikan melanjutkan, diperlukan sinergi kuat dari berbagai pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang dapat membantu guru dan siswa menghadapi era pandemi ini. Juga berupaya untuk menghadirkan terobosan dalam memberikan layanan pendidikan terbaik.
Wikan memuji peran Google dalam memberikan fasilitas layanan digital. “Kami apresiasi sebagai inisiatif modernisasi pendidikan, sekaligus solusi akses pendidikan yang lebih luas dalam penyelenggaran pendidikan di Indonesia.”
Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, menerangkan, Google akan membantu dalam modernisasi pendidikan secara nasional. Menurutnya, laptop yang akan dikembangkan oleh enam merek dalam negeri itu menggunakan sistem operasi Chrome atau ChromeOS.
“Ini benar-benar akan dirakit secara lokal. Ini pertama kalinya produsen di Indonesia membuat produk untuk Indonesia dan pasar internasional,” tutur Randy.
Bagi Google, kata Randy, menjadi bermanfaat adalah hal yang penting bagi misi raksasa teknologi pencarian itu, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Google disebutnya telah lama menjadi pionir dalam menghadirkan teknologi untuk membantu dunia pendidikan.
Pandemi Covid-19, Randi menambahkan, semakin menunjukkan pentingnya alat yang tepat untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. “Alat-alat, software dan hardware telah digunakan oleh lebih dari 170 juta pengajar dan pelajar di dunia,” kata Randy menambahkan.