Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menyatakan pemerintah sedang menyiapkan pengaturan terkait pemanfaatan AI agar dapat diterapkan secara bertanggung jawab. Nezar menekankan pentingnya pengaturan yang dapat memastikan penggunaan teknologi ini menguntungkan bagi masyarakat serta meminimalkan potensi risikonya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia juga menyebutkan bahwa pengaturan ini akan mencakup prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, dan kemanusiaan. "Yang paling penting adalah kita tidak takut dengan teknologi yang sedang berkembang ini. Kita coba memanfaatkan AI ini untuk kepentingan kemanusiaan, yang paling utama, dan bagaimana kita bisa menggunakan AI ini sebagai produk yang tidak menggeser ataupun mengancam eksistensi kemanusiaan," kata Nezar dalam dalam acara AI Literacy Summit Indonesia di Jakarta Pusat, Senin, 16 Desember 2024, sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, pengaturan yang jelas dan hati-hati sangat diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan AI tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga tidak menimbulkan dampak negatif, seperti penyalahgunaan data atau kesalahan sistem yang dapat merugikan pengguna.
Rencana Komdigi terhadap AI
Sejak beberapa waktu lalu, Komdigi telah menunjukkan komitmennya untuk menyusun regulasi yang mendasari pengembangan dan penggunaan teknologi AI. Dalam upaya ini, pemerintah telah merilis Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023, yang berfokus pada etika dan prinsip penggunaan AI yang aman dan transparan. Regulasi tersebut menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan AI, terutama di sektor-sektor yang krusial, seperti keuangan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, Komdigi memandang pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam menyusun regulasi yang relevan dan efektif. Nezar mengungkapkan Indonesia bertekad untuk menjadi pemain yang aktif dalam ekosistem AI global, dengan tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menciptakan produk AI yang bisa bersaing di tingkat internasional. “Kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menyusun regulasi yang efektif dan relevan,” kata dia.
Dengan regulasi yang matang dan kebijakan yang mendukung inovasi, kata dia, potensi AI dapat dimaksimalkan tanpa mengesampingkan aspek kemanusiaan dan keamanan. Pemerintah juga mengupayakan penguatan infrastruktur digital untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan teknologi ini secara optimal.
Defara Dhanya dan Yohanes Paskalis turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.