Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Merekam Lagu Radio di Internet

Audio Mill meluncurkan program yang bisa merekam lagu radio di internet. Tapi, program ini dikhawatirkan bisa melanggar hak cipta.

1 April 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


BERSELANCAR di jagat maya kini makin asyik. Selain bisa memperoleh informasi, pengakses juga dapat mendengar lagu kesayangan yang diputar oleh situs-situs stasiun radio, dan merekamnya. Semua itu berkat adanya program RadioActive Tuner buatan Audio Mill, yang versi percobaannya keluar pekan lalu.

Dengan peranti lunak RadioActive, pengakses bisa menemukan situs sebuah stasiun radio dan mencari data artis berikut judul lagunya. Lantas, pengakses bisa mendengarkan alunan lagu yang digemari itu. "Kami sekadar memfasilitasi proses penemuan lagu," ujar Bill Putnam Jr., CEO Audio Mill, seperti dikutip ABCNews dua pekan lalu.

Program RadioActive Tuner bisa digunakan pada sistem operasi Windows 95, 98, 2000, dan NT. Ia akan keluar dalam dua versi: komersial dan gratis. Tapi, jadwal kedua versi itu belum dipastikan.

Sebenarnya karya terbaru Audio Mill itu mirip Napster. Ini situs yang memberi layanan kepada para pengakses internet untuk tukar-menukar lagu-lagu dengan format MP3. Seperti halnya Napster, Audio Mill pun menyediakan sebuah server—semacam terminal, tempat semua bus kota dan calon penumpang berkumpul. Pengguna diibaratkan sebagai calon penumpang yang akan menuju suatu tempat, sedangkan RadioActive itu bus pengangkutnya.

Tiga unsur tersebut—server, program, dan pengguna komputer—terlibat dalam kegiatan yang dalam ranah teknologi informasi dikenal sebagai file-sharing. Server menjadi semacam pengarah ke mana pengguna komputer ingin menuju atau menemukan stasiun radio yang sedang memutar lagu yang dinyanyikan oleh artis tertentu.

Semua pengguna yang komputernya dilengkapi program RadioActive akan dihubungkan ke server Audio Mill. Ibarat bus pengangkut penumpang, RadioActive berperan sebagai site scraper dan stream ripper. Dengan site scraper, seorang pengguna komputer yang mau mendengar alunan Love Don't Cost A Thing yang dinyanyikan Jennifer Lopez, misalnya, akan dibawa menuju stasiun-stasiun radio yang kebetulan punya jadwal menyiarkan lagu tersebut. Pengguna cukup mengisi data artis dan lagu yang ingin didengar di program RadioActive, server Audio Mill lalu menunjukkan ke situs radio yang tepat.

Adapun stream ripper berfungsi memproses rekaman lagu yang diputar oleh sebuah stasiun radio di internet untuk kemudian menyimpannya ke dalam hard disk komputer. Berkat cara ini, seorang pengguna komputer dapat mendengarkan sebuah lagu yang sudah direkam kapan saja.

Memang, RadioActive bukanlah program stream ripping yang pertama kali. Sebelumnya ada program stream ripper untuk Windows dan Linux, tapi khusus untuk merekam siaran Shoutcast dan Live 365 dalam format MP3. Menurut Bill Putnam Jr., RadioActive akan menangani proses streaming format MP3 dan RealAudio dari pelbagai stasiun radio dengan cara gampang.

Tawaran anyar dari Audio Mill ini tentu amat menarik. Masalahnya, sebagian pengamat internet mengkhawatirkan, program yang juga bisa merekam lagu hasil selancar itu bisa melanggar hak cipta. Sebab, terjadi penggandaan karya cipta yang belum jelas perizinannya dari pemilik hak cipta ataupun pemegang hak penayangan. Kata guru besar hak milik intelektual di Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat, Steven Hetcher, seperti dikutip ABCNews, proses pengaksesan sebuah situs yang memutar lagu-lagu biasanya diembel-embeli rambu-rambu "harus menghormati hak cipta, dan menggandakan adalah tindakan terlarang".

Kekhawatiran Hetcher agaknya tak berlebihan. Soalnya, pada Desember 1999, RealNetwork pernah menuntut suatu perusahaan, Streambox, karena membuat peranti lunak yang bisa mengubah format dokumen RealAudio ke MP3. RealNetwork menuduh Streambox melanggar hak cipta.

Namun, Putnam tak begitu jera dengan dakwaan hak cipta. Menurut dia, RadioActive hanya dipakai untuk menyimpan—bukan mengubah—dokumen RealAudio. Dokumen ini, baik dalam bentuk MP3 maupun RealAudio, tuturnya, disandi dan diacak secara digital sehingga tak dapat digandakan, di-download, ataupun dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain begitu direkam. "Kami berupaya agar orang tak berbagi dokumen," ujar Putnam. Berdasarkan itu, ia merasa yakin bahwa kiprah RadioActive tak melanggar hak cipta. Tepatkah argumentasinya?

Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus