Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - NASA telah memberi kontrak pada Nokia Amerika senilai US$ 14,1 juta atau sekitar Rp 208 miliar untuk menyebarkan jaringan seluler 4G di bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kontrak tersebut merupakan bagian dari kontrak senilai US$ 370 juta (Rp 5,5 triliun) yang ditandatangani di bawah program Tipping Point NASA, yang dimaksudkan untuk memajukan penelitian dan pengembangan untuk eksplorasi ruang angkasa, sebagaimana dilaporkan Mashable, Minggu, 18 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana Nokia adalah membangun jaringan 4G/LTE, dan pada akhirnya bertransisi ke 5G. “Ini akan menjadi sistem komunikasi LTE / 4G pertama di luar angkasa," menurut pengumuman NASA.
"Sistem ini dapat mendukung komunikasi permukaan bulan pada jarak yang lebih jauh, meningkatkan kecepatan, dan memberikan keandalan yang lebih dari standar saat ini," bunyi pengumuman itu.
Badan riset Nokia, Bell Labs, memberikan detail lebih lanjut di utas Twitter. Perusahaan bermaksud agar jaringan tersebut mendukung operasi nirkabel penjelajah bulan dan navigasi, serta video streaming.
“Jaringan ini dibangun agar kompak dan efisien, serta dirancang khusus untuk menahan suhu ekstrim, radiasi dan kondisi ruang hampa," tulis perusahaan itu.
Menurut laman UPI, NASA mengatakan dalam siaran langsung pengumuman tersebut bahwa jaringan tersebut akan meluas ke pesawat ruang angkasa, dan membantu mengembangkan teknologi yang sesuai untuk bulan.
Meskipun tidak ada detail tentang garis waktu proyek ini menjadi kenyataan, namun itu semua untuk mendukung tujuan NASA memiliki pangkalan di Bulan pada tahun 2028, kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam pengumuman tersebut.
MASHABLE | UPI | EZ