Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Penjelasan Ilmiah Posisi Matahari di Atas Ka'bah

Fenomena matahari mengalami dua kali kulminasi di atas Ka'bah disebabkan karena sumbu rotasi bumi yang miring 66,6 derajat terhadap orbit bumi.

15 Juli 2021 | 05.58 WIB

Jemaah melakukan salat tengah malam dengan menjaga jarak pada malam 27 Ramadan di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Ahad, 9 Mei 2021. Umat Islam seluruh dunia melakukan ibadah malam Lailatul Qadar menjelang berakhirnya Ramadan. Saudi Press Agency via REUTERS
Perbesar
Jemaah melakukan salat tengah malam dengan menjaga jarak pada malam 27 Ramadan di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Ahad, 9 Mei 2021. Umat Islam seluruh dunia melakukan ibadah malam Lailatul Qadar menjelang berakhirnya Ramadan. Saudi Press Agency via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi matahari di atas Ka'bah bukanlah suatu hal yang baru terjadi. Sebab fenomena alam tersebut telah menjadi fenomena tahunan paling tidak dua kali dalam setahun. Yang mana pada tahun ini fenomena tersebut telah terjadi pada 27 Mei lalu  dan akan terjadi lagi pada hiri ini, 15 Juli 2021.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN menyebut fenomena matahari di atas Ka'bah dinamakan sebagai Istiwa'ul A'zham atau Great Culmination. Di mana hal tersebut dapat terjadi ketika deklinasi matahari bernilai sama dengan lintang geografis Ka'bah. Sehingga Matahari berada tepat di atas Ka'bah saat ditengah hari.

"Pada momen ini, masyarakat khususnya umat Islam dapat memanfaatkannya untuk mengecek kembali arah kiblat yang tepat, yakni dengan meletakkan tongkat kayu secara vertikal di tanah. Arah kiblat akan berlawanan dengan bayangan tongkat" tulis LAPAN seperti dikutip Tempo dari lapan.go.id, Rabu, 14 Juli 2021.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang, menjelaskan fenomena matahari mengalami dua kali kulminasi di atas Ka’bah disebabkan karena sumbu rotasi bumi yang miring 66,6 derajat terhadap orbit bumi.

“Sehingga mengalami pergerakan semu tahunan yang bervariasi antara 23,4 derajat Lintang Utara pada 21 Juni hingga 23,4 derajat Lintang Selatan pada 21 Desember," katanya.

Berdasarkan informasi yang dirilis LAPAN, puncak fenomena matahari di atas Ka'bah terjadi pada pukul 09.26.42 waktu Saudi atau 16.26.42 Waktu Indonesia Barat (WIB).

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN 

Baca juga: Hari Ini dan Esok Matahari Melintas Tepat di Atas Ka'bah, Cek Lagi Arah Kiblat

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus