Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Tempo Kembali Alami Serangan Siber DDoS, Banyak Berita Tak Bisa Diakses Publik

Serangan DDoS saat teror kepala babi bulan lalu tak sebesar saat ini,yang terjadi bersamaan dengan Tempo menerbitkan laporan "Tentakel Judi Kamboja".

8 April 2025 | 22.00 WIB

Ilustrasi situs berita Tempo. Tempo/Ratih Purnama
Perbesar
Ilustrasi situs berita Tempo. Tempo/Ratih Purnama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Situs berita Tempo kembali menjadi sasaran serangan siber berupa Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan terus berlangsung sepanjang hari ini, Selasa 8 April 2025, setelah terdeteksi mulai terjadi sejak sehari sebelumnya bersamaan dengan laporan edisi cetak atau konten premium berjudul “Tentakel Judi Kamboja” terbit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Terjadi serangan pukul 12–13 kemarin dengan lebih dari 120 juta serangan ke web Tempo yang membuat server sempat down tapi bisa diantisipasi dengan segera. Kemarin pusat serangan dari Jerman,” kata Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat, Selasa malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serangan, kata Bagja, berlanjut pada hari ini dengan skala yang lebih besar, lebih terorganisir, serta memanfaatkan server di banyak negara, bukan hanya di Jerman. Salah satu asal serangan baru itu berasal dari Kamboja. Tim teknologi Tempo disebutnya tengah berupaya menjaga agar situs dan sistem redaksi tidak kembali down seperti sehari sebelumnya.

Bagja menyatakan belum bisa memastikan apakah serangan ini terkait langsung dengan laporan judi online yang baru terbit tersebut, namun menyebut waktunya berdekatan. “Saya tidak tahu apakah ada hubungan dengan liputan judi, tapi serangan terjadi setelah Tempo mempublikasikan liputan judi Kamboja dan setelah edisi cetaknya beredar pada Senin, 7 April 2025 kemarin,” tuturnya.

Bagja membandingkan dengan serangan DDoS yag juga dialami Tempo seiring teror berupa kiriman kepala babi ke kantor Tempo bulan lalu. Serangan saat itu tak sebesar saat ini. “Trafik waktu teror kepala babi pada 20 Maret sempat drop sehingga berita tentang teror itu sedikit terlambat dibanding isu di medsos yang lebih dulu.” 

Akibat serangan DDoS kali ini, sebagian besar konten Tempo tidak dapat diakses publik. “Ada beberapa yang bisa, tapi umumnya eror. Pelanggan juga tak bisa masuk ke akun langganan mereka untuk akses berita premium Tempo Plus,” ujarnya. Bagja menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca atas gangguan ini dan memastikan tim internal sedang berupaya mengatasi situasi. 

Heru Tjatur, Chief Technology Officer PT Info Media Digital, penerbit Tempo.co, menjelaskan, serangan siber ini dilakukan dengan mengirimkan jutaan permintaan (request) ke server secara bersamaan dari berbagai sumber agar tampak seperti berasal dari pengguna sah. Akibatnya, pengguna Tempo atau publik menjadi sulit mengakses informasi yang sudah diterbitkan. "Karena itu tujuan utama serangan DDoS,” kata Tjatur. 

Dari sistem pemantauan Selasa siang, tercatat total lebih dari 478 juta request dalam rentang waktu pukul 12.45 hingga 14.48 WIB. Dari jumlah tersebut, 340 juta request berhasil disaring melalui mekanisme Managed Challenge, 95 juta diblok, dan 26 juta koneksi langsung diputus.

“Kalau firewall kami gagal mengidentifikasi, potensi serangannya akan makin besar,” ujar Tjatur sambil menambahkan, "Akibatnya, server Tempo bisa semakin berat bekerja.”

Pada Selasa sore, sekitar pukul 17.00 WIB, intensitas serangan terdeteksi meningkat dua kali lipat hingga terdata total serangan tiga hari terakhir 1,7 miliar request. Tjatur mengungkapkan, mayoritas sumber serangan sore itu berasal dari penyedia layanan internet lokal seperti MSN dan Telkomnet (Telkom Group). Semua layanan Tempo yang menggunakan sumber daya yang sama akan terdampak, membuat informasi yang disajikan tidak dapat diakses publik.

Menurut Tjatur, serangan DDoS terhadap situs berita Tempo bukan hal baru. Serangan serupa, antara lain, pernah terjadi pada September 2023, yang menyebabkan lonjakan biaya infrastruktur hingga dua kali lipat dari rata-rata bulanan. "Belakangan ini, frekuensi serangan meningkat drastis—terjadi hampir setiap hari."

Serangan DDoS Kekerasan terhadap Pers

Pada Februari lalu, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) telah menyoroti makin maraknya serangan DDoS pada media-media di era digital sekarang ini. AMSI menilai perlunya perluasan definisi kekerasan terhadap pers hingga mencakup serangan ini.

Riset kualitatif AMSI menemukan serangan DDoS kerap menimpa media daring yang mengangkat topik sensitif, seperti korupsi polisi, judi online, pelanggaran HAM dan lainnya. Riset ini dilakukan pada Desember 2024 dengan responden media-media anggota AMSI yang pernah menjadi korban serangan digital, di antaranya Tempo, KBR, Narasi, Suara.com, Project Multatuli, Pojoksatu.id, serta Harapanrakyat.com

AMSI menemukan salah satu serangan digital paling berat dialami Narasi.tv pada September 2022. Ketika itu, seluruh konten situs Narasi tak bisa diakses lantaran mengalami serangan DDoS. Bahkan, beberapa gawai dan akun media sosial awak medianya pun dikuasai orang tak dikenal. 

Setahun kemudian, website KBR.ID sempat juga menjadi sasaran DDoS sehingga tak bisa diakses selama tujuh hari. Pada September 2023, Tempo mengalami serangan DDoS yang cukup berat setelah menerbitkan berita tentang judi online dan kepolisian. 

CATATAN:
Artikel ini telah diperbarui pada Rabu, 9 April 2025, pukul 10.20 WIB, antara lain untuk menerangkan bahwa Heru Tjatur adalah CTO di PT Info Media Digital, penerbit Tempo.co, dan bukan PT Tempo Inti Media seperti yang tertulis sebelumnya. Terima kasih.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus