Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Traffic TikTok dilaporkan hampir kembali ke tingkat normal meskipun aplikasi tersebut masih belum tersedia di toko aplikasi Amerika Serikat. “Traffic DNS (Domain Name System) untuk domain terkait TikTok hanya sekitar 10 persen lebih rendah daripada level sebelum penghentian mendadak,” kata David Belson, kepala analisis data Cloudflare, dikutip dari The Verge, Senin, 3 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya TikTok mengalami penurunan traffic hingga 85 persen saat aplikasi itu dihentikan akibat undang-undang AS yang mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok atau menghadapi pemblokiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aplikasi ini mulai kembali beroperasi pada 19 Januari 2025, tapi hingga kini masih tidak tersedia di Google Play maupun Apple App Store. Meskipun layanan TikTok sudah kembali berjalan, pengguna baru maupun yang ingin mengunduh ulang tetap kesulitan karena aplikasi tidak dapat diakses secara resmi melalui platform distribusi aplikasi utama.
Selain TikTok, beberapa aplikasi lain milik ByteDance seperti Marvel Snap, CapCut, dan Lemon8 juga terdampak. Ketiga aplikasi tersebut telah memulihkan layanannya di AS, tetapi masih belum tersedia di toko aplikasi tanpa kepastian kapan akan kembali.
Banyak pengguna yang ingin mengunduh aplikasi-aplikasi ini akhirnya menggunakan metode alternatif, seperti VPN atau mengubah wilayah Apple ID ke Kanada. Langkah ini memungkinkan mereka untuk mengakses aplikasi yang tidak tersedia di wilayah AS, meskipun tidak semua pengguna dapat melakukannya dengan mudah.
Presiden Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menunda larangan TikTok, tapi aplikasi tersebut masih menghadapi ketidakpastian hukum. Kondisi ini diduga menjadi alasan mengapa Apple dan Google belum mengembalikan TikTok dan aplikasi ByteDance lainnya ke toko mereka.