Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi konferensi video dan rapat online Zoom mengalami peningkatan drastis dalam jumlah unduhan semenjak wabah virus corona COVID-19 menyebar. Hal ini didorong penerapan pembatasan aktivitias sosial (social distancing) yang membuat banyak orang melakukan kegiatan di rumah.
Antara 22 Februari dan 22 Maret 2020, unduhan aplikasi Zoom meningkat sebesar 1.270 persen, lebih dari 12 kali lipat, menurut data yang dikumpulkan oleh Learnbonds. Unduhan tertinggi ada di platform dengan sistem operasi iOS dan Android.
Secara kumulatif, kedua platform telah memiliki total unduhan sebanyak 17.190.100 selama periode yang ditinjau. Pada 22 Maret, versi Android memiliki 8.562.600 unduhan sementara iOS memiliki 8.627.500.
Pada 22 Maret itu juga unduhan harian aplikasi Zoom tercatat tertinggi. Platform iOS memiliki 685.200 unduhan sedangkan versi Android lebih dari dua kali lipat unduhannya yaitu 1,3 juta.
Secara umum, data menunjukkan, untuk versi iOS, unduhan telah meningkat terus sejak 22 Februari. Sementara, pada 22 Maret, unduhan untuk iOS telah meningkat 594,92 persen.
Sedangkan unduhan Android mengalami fluktuatif menjelang akhir Februari, tapi kemudian terus meningkat. Pada 22 Februari dan 23 Februari, unduhan masing-masing adalah 144.800 dan 141.200. Sehari kemudian unduhan turun menjadi 139.700. Namun, dari 22 Februari hingga 22 Maret, unduhan untuk aplikasi Zoom di Android melonjak 2.713,85 persen.
Zoom mengindikasikan bahwa setelah virus corona dilaporkan di Cina dan sebagian besar kota dikunci, ada peningkatan penggunaan aplikasi. Cina adalah pasar terbesar kesembilan Zoom, dan perusahaan memberikan batas 40 menit untuk panggilan gratis, dengan tujuan mengakomodasi lebih banyak pengguna, demikian dikutip laman Itbrief, baru-baru ini.
Laporan Learnbonds menuliskan, lonjakan pengunduhan Zoom sebagian besar didorong oleh kantor-kantor yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah dan melakukan panggilan video jarak jauh. Selain itu, entitas lain seperti museum, teater, taman kanak-kanak, sekolah dan banyak bisnis lain telah menggunakan aplikasi seperti Zoom untuk tetap terhubung guna mempertahankan operasi normal.
"Karena banyak orang dipaksa untuk bekerja di rumah, ini mungkin memacu pengembangan sistem pendidikan yang lebih jauh secara global di masa depan,” bunyi keterangan Learnbonds.
Menariknya, ketika pertemuan sosial dilarang di seluruh dunia, Zoom telah menjadi fenomena budaya yang digunakan untuk menyelenggarakan pesta, konser, layanan gereja, dan pertunjukan seni. Popularitas aplikasi Zoom didasarkan pada tata letaknya yang membuatnya mudah untuk berbicara dengan banyak orang, serta memiliki beberapa fitur yang mirip seperti media sosial.
LEARNBONDS | ITBRIEF
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini