Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Windows Lahir Kembali

Microsoft mempertunjukkan versi percobaan sistem operasi Windows 8. Perubahan terbesar setelah Windows 95. Baru akan beredar pertengahan 2012.

26 September 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUKAN hanya Steve Ballmer yang bungah luar biasa melihat sambutan positif terhadap sistem operasi Microsoft Windows 8. Bagi Ballmer, Windows 8 merupakan bukti bahwa dia mampu menggantikan Bill Gates, pendiri Microsoft. Bagi dua perusahaan raksasa pembuat prosesor serta chipset, Intel dan AMD, perkenalan versi uji coba (pra-beta) Windows 8 dua pekan lalu mengembuskan angin segar.

Microsoft, Intel, dan AMD adalah tiga raksasa yang tengah berjuang melawan perubahan besar di bisnis teknologi informasi. Lebih dari 25 tahun menguasai sistem operasi komputer, Microsoft belakangan ini terseok-seok mengejar Google dan Apple di layar telepon seluler ataupun tablet. Di kedua perangkat ini, Microsoft seperti kehilangan kesaktian. Jumlah pengguna sistem operasi Microsoft Windows Phone (dulu Microsoft Windows Mobile) terus mengkerut, jauh tertinggal dibanding Android bikinan Google dan iOS milik Apple. Ballmer dianggap "gagal" mempertahankan dominasi Microsoft yang dibangun Bill Gates.

Demikian pula dengan Intel dan AMD, yang begitu perkasa di komputer. Keduanya ternyata tak sanggup menahan laju chip ARM Holdings yang sekarang dipakai sekitar 99 persen ponsel pintar dan tablet. Kelahiran Windows 8 mereka yakini akan menjadi putaran balik. "Ketika netbook pertama kali keluar beberapa tahun lalu, orang meramal itulah saat akhir hidup Intel," kata Jon Carvill, juru bicara Intel, kepada CNNMoney pekan lalu. Ternyata Intel tetap menjadi raja prosesor untuk netbook. "Hal yang sama akan terulang di tablet Windows."

Setiap masa barangkali punya penguasanya sendiri. Tatkala fungsi komputer besar di atas meja perlahan mulai digantikan ponsel pintar, kemudian netbook, disusul tablet, dan mungkin segera datang ultrabook, para penguasa lama pun mulai tergeser.

Sistem operasi Symbian yang sudah membuat Nokia menjadi raja ponsel sekarang ditinggalkan. Nokia memilih beralih ke Windows Phone. Ponsel pintar BlackBerry, yang satu atau dua tahun lalu masih perkasa dan wajib ada di setiap kantong pengekor gadget, kini pembuatnya, Research in Motion, setengah mati mempertahankan penjualannya. Berdasar data Gartner, 36 persen ponsel pintar berbasis sistem operasi Android, sementara Apple iPad merajai pasar sabak Internet.

"Efek tablet ini sangat nyata," kata Leo Apotheker, Kepala Eksekutif Hewlett-Packard. "Perilaku pengguna komputer sudah berubah." Hewlett-Packard, yang pernah menjadi perusahaan pembuat komputer nomor satu di planet ini, memilih 'membunuh' proyek sabak TouchPad dan sistem operasi ­WebOS karena gagal bersaing dengan Android dan iOS.

Apakah sistem operasi Microsoft Windows 8 mampu menggusur Google Android dan Apple iOS yang telanjur begitu dominan?

l l l

PADA umurnya yang ke-26 tahun, sistem operasi Microsoft Windows telah lahir kembali dalam wujud Windows 8. Inilah perubahan terbesar keluarga Windows sejak versi Windows 95 yang dikeluarkan pada Agustus 1995. "Windows 8 adalah imajinasi baru Windows," ujar Steve Ballmer, bos Microsoft. Dalam banyak rupa, Windows 8 sangat berbeda dengan seniornya, Windows 7, yang sudah berumur dua tahun.

Tak seperti Windows 7 yang dirancang untuk komputer, Windows 8 lahir untuk komputer meja, laptop, netbook, sekaligus tablet. "Kami membayangkan sistem operasi yang bisa bekerja di perangkat kecil seperti tablet hingga komputer kelas atas," Steve Si­nofsky, Presiden Divisi Windows, menuturkan. Ini juga menjadi poin plus bagi Windows 8 dibanding Android ataupun iOS.

Sistem operasi Apple iOS dan Android didesain hanya untuk ponsel pintar dan sabak digital. Kita tahu, Apple tetap menggunakan keluarga Mac OS X untuk sistem operasi di komputer miliknya. Belum terang benar apakah akan ada beda antara Windows 8 versi tablet dan laptop atau komputer meja. Apakah aplikasi di komputer Windows 8 juga bisa bekerja di tablet yang spesifikasinya lebih rendah.

Bukan cuma didesain untuk chip Intel dan AMD, Windows 8 juga bisa bekerja di atas chip ARM. Keunggulan chip ARM dibanding Intel serta AMD adalah lebih irit setrum. Di perangkat bergerak, seperti ponsel dan tablet, hemat listrik merupakan urusan sangat penting. Demi mengirit setrum, ARM harus merelakan kinerja chip-nya kalah perkasa ketimbang buatan Intel dan AMD. Dengan beralih ke chip ARM, menurut arsitek peranti lunak di Hewlett-Packard, Kevin Barnett, Microsoft bisa langsung adu otot dengan Google dan Apple.

Tampilan lama Windows 7 dirombak habis-habisan oleh Sinofsky beserta timnya. Tombol Start di pojok yang sudah ada sejak Windows 95 dibuang. Akses ke aplikasi dilakukan lewat sentuhan jempol di layar. Walaupun dipakai di tablet berlayar sentuh, fungsi tetikus dan papan ketik di Windows 8 belum "dibunuh". Menurut Sinofsky, tetikus masih diperlukan untuk layar komputer yang lebar dengan resolusi tinggi.

Sementara Android dan iOS menampilkan aplikasi dalam bentuk ikon, aplikasi di Windows 8 disajikan dalam rupa kotak-kotak plus teks. Tampilan ini—dinamai Metro—sebelumnya dipakai di Windows Phone 7. Jika hendak mencari aplikasi, tinggal sapukan jempol di layar, maka tampilan akan beralih ke layar berikutnya. Tapi, kalau pengguna ingin kembali ke menu layar seperti versi Windows 7, sentuh saja kotak Desktop.

Karena Windows 8 masih versi uji coba, bahkan masih pra-beta, beberapa aplikasi seperti Windows Media Player dan Zune belum jelas wajahnya. Namun sebagian besar sambutan layak membuat Ballmer, Sinofsky, petinggi Intel, juga AMD berbesar hati. "Sepertinya Microsoft berada di jalur yang benar sekarang," Al Hilwa, analis perusahaan riset IDC, memuji Windows 8.

Para pembuat aplikasi juga antusias. "Saya pikir inilah tindakan paling agresif Microsoft setelah era Bill Gates," kata Thomas McCormick, perancang aplikasi di ECI Innovations. "Tampilannya sungguh bersinar." Consona, perusahaan teknologi informasi asal Indianapolis, Amerika Serikat, malah menaruh minat mengembangkan aplikasi untuk Windows 8. Perusahaan ini biasanya merancang aplikasi di Android dan iOS. "Sebelumnya kami tak pernah mempertimbangkan membuat aplikasi di Windows," ujar Noble Edward, konsultan senior di Consona.

Tentu saja tak akan gampang menjegal iOS dan Android yang sudah jauh melangkah. Dominasi iPad di tablet sangat kuat, didukung ratusan ribu aplikasi di tokonya. Sedangkan Android ditopang rupa-rupa layanan milik Google, plus sokongan puluhan pembuat perkakas seperti Motorola, Samsung, LG, HTC, dan Acer.

Kolumnis senior majalah PCMag, John C. Dvorak, ragu tampilan Metro bakal disambut pembeli gadget. Sebab, tampilan seperti itu sudah terbukti gagal di Windows Phone 7. "Lalu apa yang dilakukan Microsoft ini? Sekarang mereka meneruskan ide buruk itu di sistem operasi barunya," dia menulis. Dvorak bisa saja benar, tapi mungkin juga salah menujum nasib Windows 8.

Sapto Pradityo (eWeek, Information Week, TechRadar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus