Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan keluhan pengguna ponsel Oppo dan Realme terkait aplikasi pinjaman online alias pinjol Fineasy yang sudah terpasang di perangkat mereka. Pengguna mengeluhkan bahwa aplikasi tersebut tidak bisa dihapus, dapat mengirim notifikasi, dan memiliki akses ke data pribadi, termasuk daftar kontak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laporan Bangkok Post, Dewan Konsumen Thailand (TCC) menyebut kasus ini sebagai pelanggaran hak konsumen karena pengguna tidak dapat mencegah aplikasi tersebut mengakses informasi pribadi mereka. “Pengguna tidak dapat mencegah akses ke informasi pribadi secara efektif karena aplikasi ini telah terpasang di perangkat mereka,” kata TCC, dikutip Rabu, 5 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TCC juga mengungkapkan bahwa aplikasi pinjaman ini sudah terpasang di sekitar 4 juta ponsel Oppo dan Realme. Bahkan, total pinjaman yang telah diajukan melalui aplikasi ini mencapai sekitar 15 juta baht. Debitur diketahui membayar cicilan ke rekening badan hukum Thailand yang terhubung dengan jaringan asing.
Situasi ini mendorong sekitar 40 pengguna ponsel, dengan didampingi TCC, untuk mengajukan pengaduan ke Biro Investigasi Pusat Thailand. Mereka menuntut perlindungan konsumen dan meminta tindakan dari regulator, termasuk Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional serta Bank of Thailand, guna mencegah potensi penyalahgunaan keuangan dan penipuan call center.
Oppo dan Realme Minta Maaf
Merespons kejadian ini, Oppo dan Realme pada akhirnya meminta maaf dan berjanji akan menangani masalah ini. Dalam pernyataan resmi, kedua perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman telah dihapus dari aplikasi Fineasy, sehingga kini hanya menyisakan fungsi pendukung untuk aktivitas sehari-hari.
“Kami sedang mempercepat proses agar pengguna dapat menghapus aplikasi Fineasy sendiri. Jika ingin segera menghapusnya, pengguna dapat menghubungi pusat layanan resmi kami di seluruh Thailand,” ujar pihak Oppo dan Realme, dikutip dari laporan Nation Thailand.
Selain itu, mereka juga berjanji tidak akan lagi memasang aplikasi pinjaman di ponsel mereka dan akan menghentikan rekomendasi aplikasi serupa di platformnya.
Meski Oppo dan Realme telah meminta maaf, kasus ini tetap memicu reaksi negatif di media sosial. Banyak warganet menyatakan ketidakpercayaan terhadap kedua merek ini. Beberapa di antaranya bahkan berjanji tidak akan lagi membeli produknya.
Pilihan Editor: Studi: Ekosistem Gambut dan Mangrove Kunci Pemenuhan Target Pengurangan Emisi di Asia Tenggara