Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERLAHAN robot-robot British Petroleum Plc. membuka penutup sumur minyak yang bocor, lantas menggantinya dengan katup baru dari logam seberat 150 ribu pound (sekitar 68 ton). Pekerjaan itu rampung dua hari lebih cepat dari waktu yang ditargetkan, sepekan. BP menyatakan telah menghentikan sementara kebocoran minyak di Teluk Meksiko, setelah menunggu uji keberha sil an selama 48 jam.
Senior Vice President Kent Wells menggelar conference call, Kamis pekan lalu, 17 jam setelah katup benar-benar menutup mulut sumur, dan minyak terperangkap di dalamnya. Minyak mentah berhenti menyembur keluar pada Kamis pukul 15.25 waktu pantai timur Amerika, atau Jumat dinihari Waktu Indonesia Barat. ”Pemandangan yang luar biasa,” kata Doug Suttles, Kepala Eksekutif Operasional BP.
Bursa merespons cepat. Indeks ditutup rally akhir pekan lalu. BP sukses menahan penurunan lebih dalam akibat data perekonomian Amerika Serikat yang masih buruk. Data perekonomian itu sempat melemahkan ekspek tasi pasar yang ingin segera keluar dari resesi. Indeks saham-saham unggulan Dow Jones Industrial Average 30 hanya turun 7,41 poin menjadi 10.359,31. Padahal, pada menit-menit menjelang bel penutupan perdagangan, penurunan mencapai 100 poin lebih.
Saham BP ditutup naik 7,57 persen menjadi US$ 38,92 per lembar. Perbaikan terjadi dalam 30 menit di akhir perdagangan. Senior Equity Trader Cabrera Capital Markets Inc. Boston, Larry Peruzzi, mengatakan angin sejuk yang diembuskan BP pun turut menerbangkan seluruh saham perusahaan minyak dan pelayanan sektor permi nyakan. Indeks perusahaan energi di S&P 500 naik tipis 0,1 persen, setelah sempat turun 1,6 persen.
Inilah pertama kalinya BP sukses menahan semburan minyak di sumur Macondo di lepas pantai Louisiana. Berbagai teknologi telah diterapkan, lebih dari dua bulan terakhir. Toh, BP dan satuan penjaga pantai alias coastguard belum mampu mengatasi kebocoran. Sekitar 2,52 juta galon minyak merembes keluar saban hari. Kebocoran itu berawal dari ledakan kilang minyak BP, 20 April lalu.
Sebelas pekerja hilang, kemungkinan tewas. Sekitar 100 lainnya bisa diselamatkan. Jutaan barel minyak mentah mencemari perairan selatan Amerika Serikat. Banyak biota laut mati. Para nelayan kehilangan pekerjaan. Saham BP sempat terpuruk. Investor khawatir terhadap kerugian dan kewajiban perusahaan asal Inggris itu. Diperkirakan kerugian BP bisa mencapai US$ 100 miliar.
Gosip pun berseliweran: BP sedang merangkul pemodal kakap untuk melawan aksi pengambilalihan dan membayar tagihan. Bos BP, Tony Hayward, antara lain bertemu dengan investor Abu Dhabi. Koran Sunday Times Inggris juga mewartakan BP sedang dalam pembicaraan untuk menjual aset perusahaan sebesar US$ 12 miliar, termasuk saham di Alaska, kepada Apache Corp., perusahaan minyak Amerika Serikat.
Persiapan mengganti katup dengan sistem penyumbat baru dilakukan sejak Ahad dua pekan lalu. BP menggunakan robot selam yang dilengkapi kamera dan tangan yang dikendalikan dari jarak jauh. Robot dicemplungkan hingga kedalaman 1,6 kilometer di bawah permukaan laut. Begitu penutup lama dibuka, minyak menyembur terdorong tekanan tinggi dari dalam perut bumi. Sebanyak 400 alat pengumpul minyak dikerahkan untuk mengurangi dampak luberan minyak.
BP juga menyiapkan kapal penampung minyak jumbo, Helix Producer. Operasi lain dilakukan dengan mengebor dua sumur sudetan untuk mengalihkan semburan. Sistem penahanan ini diharapkan akan menyalurkan 80 ribu barel per hari ke wadah-wadah yang ada di permukaan laut. Sumur penampungan ini diperkirakan akan menghambat semburan Macondo pada akhir Juli, lantas menyumbatnya pertengahan Agustus nanti.
Teknologi penyumbatan baru diuji selama 48 jam. Jika tekanan di sekitar penutup rendah, itu menandakan bocoran minyak berada jauh di bawah sumur. Sebaliknya, bila tekanan di dalam sumur tinggi, itu berarti penyumbatan sukses. Hingga Jumat pekan lalu, tekanan tercatat lebih dari 6.700 pound per inci persegi. Tekanan belum mencapai level tinggi, 8.000-9.000 psi. Menurut Wells, sejauh ini, tekanan cenderung konsisten dengan analisis teknik pekerjaan BP.
Toh, BP tak mau menepuk dada. ”Pekerjaan belum selesai,’’ kata Wells. Senada, Doug Suttles mengatakan masih ada risiko menyembur kembali. ”Ini masih jauh dari akhir. Belum waktunya membuat perayaan.” Presiden Barack Obama menyambut baik kemajuan itu, tapi dia tetap mewanti-wanti, operasi ini masih dalam tahap percobaan.
Retno Sulistyowati (Bloomberg, BBC, AP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo