Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha besar Tanah Air masih menguasai berbagai sektor bisnis yang ada di Indonesia. Mulai dari energi, tambang, perbankan, hingga ritel dan media. Meraup banyak keuntungan dari bisnis tersebut, para pengusaha ini berhasil menduduki peringkat tertinggi dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada akhir Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs majalah bisnis terkemuka asal Amerika Serikat, Forbes, kembali memperbarui daftar orang terkaya di Indonesia. Daftar ini dipimpin Prajogo Pangestu sebagai pemilik perusahaan tambang ternama, Barito Pacific Group. Siapa saja daftar orang terkaya di Indonesia pada akhir Januari 2025? Berikut rangkuman informasinya melansir dari Forbes Real Time Billionaires per 31 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Prajogo Pangestu
Daftar orang terkaya di Indonesia akhir Januari 2025 dipimpin bos tambang, Prajogo Pangestu dengan kekayaan US$ 44,4 miliar. Prajogo memulai bisnisnya di sektor kayu pada akhir tahun 1970-an. Perusahaannya, Barito Pacific Timber, kemudian melantai di bursa pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi aktivitas bisnis kayu pada 2007.
Di tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri dan bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada 2011, sebagai produsen petrokimia terpadu terbesar di Indonesia. Prajogo membawa perusahaan tambang batu bara miliknya, Petrindo Jaya Kreasi, ke pasar saham pada 2023. Di akhir tahun itu, ia mendaftarkan anak usaha energi terbarukannya, Barito Renewables Energy.
2. Low Tuck Kwong
Taipan batu bara, Low Tuck Kwong, menduduki peringkat kedua sebagai orang paling tajir di Tanah Air. Pengusaha kelahiran Singapura ini memiliki kekayaan bersih sebesar $28,4 miliar. Ia merupakan pendiri perusahaan batubara Bayan Resources sekaligus memegang kendali perusahaan energi terbarukan di Singapura, Metis Energi. Ia juga menjadi orang di balik pembangunan sistem kabel di bawah laut untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu, Low Tuck Kwong juga memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
3. R. Budi Hartono
Setelah kepergian sang ayah, Oei Wie Gwan, Budi bersama saudaranya, Michael, mulai mengekspor produk tembakau pada 1972. Saat ini, Budi juga merupakan pemilik dari salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Pada 2022, kedua bersaudara ini memperluas bisnisnya dengan mendaftarkan Global Digital Niaga ke bursa saham, yang memiliki platform e-commerce Blibli. Budi Hartono mencatatkan kekayaan senilai 23,5 miliar.
4. Michael Hartono
Michael Hartono adalah saudara kandung R. Budi Hartono yang turut mewarisi bisnis rokok Djarum dari ayah mereka. Selain sektor rokok, mayoritas kekayaannya berasal dari investasi di Bank Central Asia (BCA). Michael juga memiliki perkebunan kelapa sawit seluas sekitar 65.000 hektar di Kalimantan Barat. Total kekayaan yang dimilikinya mencapai US$ 22,5 miliar.
5. Sri Prakash Lohia
Daftar orang terkaya di Indonesia akhir Januari 2025 selanjutnya adalah Sri Prakash Lohia. Pada 1970-an, Lohia pindah dari India ke Indonesia bersama ayahnya dan mendirikan Indorama Corporation. Mulanya, Indorama adalah perusahaan yang berfokus sebagai produsen benang pintal. Bisnisnya kemudian berkembang ke sektor petrokimia dengan produk yang mencakup bahan baku tekstil, poliolefin, sarung tangan medis, dan pupuk. Saat ini, kekayaan Sri Prakash Lohia mencapai US$ 8,6 miliar, yang sebagian besar berasal dari produksi pupuk dan polimer.
6. Agoes Projosasmito
Agoes Projosasmito menjabat sebagai presiden komisaris Amman Mineral Internasional, perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Ia juga memiliki saham minoritas di perusahaan yang mulai diperdagangkan di bursa saham sejak Juli 2023 itu. Sebagai bankir investasi veteran, Agoes memiliki saham di sejumlah perusahaan lain, seperti perusahaan minyak dan gas Medco Energi Internasional dan penambang batu bara Bumi Resources. Harta kekayaannya per 31 Januari 2025 mencapai US$ 5,4 miliar.
7. Dewi Kam
Dewi Kam adalah pemilik saham minoritas di perusahaan emiten batubara PT Bayan Resources Tbk milik Low Tuck Kwong. Memiliki minat dalam konstruksi dan operasi pembangkit listrik, Dewi Kam adalah pemilik PT Sumbergas Sakti Prima (SSP), yang mengerjakan proyek PLTU Jeneponto di Sulawesi Selatan. Saat ini, Dewi Kam memiliki kekayaan sekitar US$ 4,9 miliar. Awal tahun lalu, Forbes Billionaires menyebut Dewi Kam memiliki kekayaan senilai US$4,45 miliar. Saat itu, angka ini membuat dia bertengger di posisi ke-10 orang terkaya di Indonesia.
8. Tahir dan Keluarga
Orang terkaya di Indonesia selanjutnya adalah Tahir dan Keluarga. Tahir adalah pendiri grup Mayapada, perusahaan konglomerasi yang bergerak di bidang perbankan, perawatan kesehatan, dan real estate. Keluarganya memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Istri Tahir adalah Rosy, anak dari salah satu taipan Indonesia, Mochtar Riady pemilik Lippo Group. Tahir dan Keluarga memiliki kekayaan sebesar US$ 4,9 miliar.
9. Chairul Tanjung
Konglomerat yang satu ini merupakan pemilik perusahaan konglomerasi CT Corp, yang dikenal karena menerbitkan kartu kredit, mengoperasikan hipermarket, dan mengelola stasiun TV. Konglomerasi itu mengelola Trans Retail, toko kelontong dengan merek Carrefour dan Transmart. Chairul Tanjung memiliki saham di Allo Bank Indonesia, salah satu bank digital terbesar di Indonesia, dan maskapai nasional Garuda Indonesia. Dia juga mengendalikan waralaba Wendy's di Indonesia dan memiliki waralaba Versace, Mango, dan Jimmy Choo. Kekayaannya saat ini mencapai US$ 4,4 miliar. Dibandingkan data tahun sebelumnya, kekayaan Chairul Tanjung alami penurunan dari US$ 5,7 miliar.
10. Djoko Susanto
Daftar orang terkaya di Indonesia selanjutnya adalah Djoko Susanto. Dia merupakan pengusaha dan pemilik dari bisnis ritel ternama, PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perusahaan ini dikenal menjalankan berbagai merek supermarket terkenal seperti Alfamart, Alfa Express, Alfamidi, dan Lawson. Melalui bisnis ritelnya ini, Djoko Susanto memiliki lebih dari 22.000 toko convenience di seluruh Indonesia dan lebih dari 2000 toko di Filipina. Pada 2022, Susanto membeli saham senilai US$ 30 juta di Bank Aladin Syariah, yang menyediakan layanan keuangan syariah. Pendiri Alfamart ini pun memiliki kekayaan US$ 4,2 miliar.
Khumar Mahendra, Forbes berkontribusi dalam artikel ini.